PRAYA – Sejumlah warga di Kampung Meteng dan pengurus Karang Taruna Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya melakukan aksi spontan, Senin malam (tadi malam, red). Mereka menutup paksa tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di belakang pemandian Matra, tadi malam.
Aksi ini dipicu keluarnya bau tidak sedap sejak lama di TPS sementara itu dan ini mengganggu warga sekitar. Pasalnya, di malam hari sampah di biarkan di TPS sementara, keesokan hari baru diangkut dump truk dibuang ke TPA Pengengat, Kecamatan Pujut.
“Saya tidak pernah bisa makan di teras depan rumah, bau busuk yang sangat mengganggu penciuman saya. Nasi inipun terkadang serasa susah untuk masuk ke mulut,” ungkap dia di lokasi.
“Pemerintah memberikan kami pastel, vaksin dan menganjurkan menjaga kebersihan, namun kemudian dalam kondisi demikian apakah ini kami hanya didatangkan penyakit?,” sambungnya.
Dari kondisi ini, dia menyayangkan sikap pemerintah Lombok Tengah yang sejak lama tidak ambil tindakan. Seolah melakukan pembiaran. “Ini Kota Praya kok ditumpuki sampah, apakah tidak malu,” sesalnya.
Sementara, Ketua Karang Taruna Prapen, M. Nasihi menegaskan, penutupan TPS sementara itu atas dasar keluhan warga sekitar. Belum lagi posisi TPS ini tidak jauh rumah warga. “Solusinya kami tutup. Apalagi saat ini musim hujan jadi bau yang menyengat itu luar biasa,” ungkapnya tegas.
“Lokasi transit atau TPS sementara ini kami menyatakan resmi kita tutup,” tambahnya tegas.
Dari persoalan ini, atas nama masyarakat dan pemuda pihaknya meminta kepada Pemkab Lombok Tengah untuk segera menyikapi. Kalau tidak, ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi nantinya. “Kalau cara aksi damai menyegel lokasi transit sampah ini tidak direspons, kami akan aksi ke Kantor Bupati dan DPRD,” ancamnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah, Masnun yang dikonfirmasi tidak ada respons sampai berita ini diturunkan.(tim)