PRAYA – Warga Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara (BKU) menanam pohon pisang di jalan wisata menuju danau biru wilayah setempat, Sabtu (23/05). Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk protes warga pada pemerintah daerah (Pemda). Karena jalan kabupaten tersebut tidak kunjung dilakukan perbaikan. Padahal kondisinya rusak parah.
Seorang warga Desa Karang Sidemen, Salikin menilai bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Loteng pilih kasih dalam memperbaiki infrastruktur. Buktinya, kondisi jalan kabupaten dari pasar desa menuju objek wisata danau biru sampai saat ini, tidak pernah diperhatikan. Hingga kondisinya saat ini sudah tidak bisa dilewati kendaraan.
“Kami dari warga sangat kecewa pada Pemda. Jalan yang cukup lama rusak hingga sekarang tidak dilakukan perbaikan. Tapi jalan yang masih bagus malah tahun ini mendapatkan anggaran untuk perbaikan,” kritiknya.
Dia juga menilai, Pemkab Loteng hanya memperhatikan Desa Lantan. Lihat saja selain pembangunan motorcross. Ruas jalan setempat akan diperbesar. Padahal, jika melihat kondisi jalan di Desa Lantan itu masih sangat layak.
“Saya harapkan jalan kami ini dapat dilakukan perbaikan oleh Pemda. Sebab kasian masyarakat yang setiap harinya melintas. Terlebih lagi jalan ini juga merupakan jalan wisata yang tetap dilewati oleh wisatawan bila berkunjung ke wisata danau biru,” harapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Loteng Dapil Batukliang – Batukliang Utara M. Sidik Maulana mengaku sudah sangat sering meminta dinas terkait untuk mengatensi jalan di Karang Sidemen tersebut.
“Bahkan, kami sempat dijanjikan oleh Sekda bahwa jalan itu akan menjadi prioritas utama di 2022 saat ketok palu pengesahan anggaran APBD perubahan 2021,” tegasnya.
Namun, lanjut KTS sapaan akrabnya, justru sekarang tidak masuk penganggaran tahun ini. “Ketika saya pertegas ke Dinas PUPR Loteng, dijanjikan lagi 2023,” keluhnya. (jay)