KLU—Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Burhan M Nur meminta pemerintah daerah jangan diam terhadap kondisi kenaikan bahan pokok khususnya beras.
Ia menilai kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan harga beras yang melonjak signifikan sangat wajar dan patut menjadi atensi oleh pemerintah.
“Harga beras ini berangsur naik, yang semula jenis premium Rp 16.000 rupiah per kilogram kini mencapai 18.000, ini tentu harga yang tertinggi sepanjang sejarah,” ucapnya saat ditemui diruang kerjanya kemarin.
Dia menekankan agar pemerintah mengatensi serius persoalan tersebut, misalnya dengan menggelar operasi pasar. Upaya lain juga dapat dilakukan pemerintah misalnya dengan menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar berdampak terhadap penurunan harga dipasar.
“Menjelang momen-momen penting seperti Nyepi bagi masyarakat Hindu dan bulan Ramadan bagi umat Islam ini tentu harus disiasati agar ketersediaan dan harga memadai,” ungkapnya.
Politisi Demokrat ini meminta pemerintah daerah, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, untuk mengambil tindakan serius dalam menangani kenaikan harga sembako, termasuk beras sebagai bahan makanan utama.
“Kami meminta pemerintah daerah melalui dinas perindustrian dan perdagangan, karena ini di sektornya dia, jadi harus bener bener serius untuk menyikapi ini,” terangnya
“Dalam keadaan begini boleh pemerintah daerah menggunakan beras cadangan,” katanya.(dhe)
Post Views : 238