MATARAM- Pemerintah Provinsi NTB belum memberikan kepastian terkait wacana pemerintah pusat yang akan mendatangkan 1 juta beras impor. Di satu sisi NTB sudah memasuki masa panen.
Terkait dengan rencana impor beras, banyak petani yang merasa resah karena akan membuat harga padi saat panen nanti merosot. Menjadi momok bagi petani jika memang pemerintah provinsi NTB akan mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat yang akan mengimpor beras, mengapa demikian sebelumnya petani di NTB sudah mengeluh dengan kelangkaan dan tingginya harga pupuk serta biaya produksi.
Atas wacana impor beras Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Dzalilah, mengatakan bahwa rencana Pemerintah Pusat melakukan impor beras itu bertujuan menjaga kestabilan harga. Namun untuk di ketahui itu juga harus melalui mekanisme tertentu terkait berapa jumlah yang akan impor untuk menjaga keseimbangan.
“Biasanya para petani juga resah ini. Ya sebenarnya kan maksud pemerintah untuk impor beras itu kan menjaga stabilan harga dan juga jumlah yang diimpor, kan biasanya ada mekanismenya tertentu gitu untuk menjaga keseimbangan,” jelas Ummi Rihmi Kamis, (24/03).
Bagi Ummi Rohmi bahwa yang terpenting di NTB bagaimana menggalakkan agar penggunaan beras lokal yang ada di utamakan.
“Yang terpenting di NTB bagaimana beras kita, beras lokal ini betul-betul menjadi yang paling utama, rela beli produk NTB itu yang harus terus kita galakkan. Emang beras kita lebih enak kan,” paparnya.
Di ketahui Provinsi Jawa Timur sebelumnya sudah menolak kedatangan beras impor ini, Pemerintah NTB belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan wacana impor beras ini menolak atau tidak. Bagi Wakil Gubernur NTB, Ummi Rohmi mengatakan jika hal itu dirasa mengganggu petani di NTB itu bisa ditolak. Namun sampai saat ini memang pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi.
“Untuk masuk Iya. Sampai sekarang sih belum ada sikap resmi. Tapi yang jelas kalau misalnya itu dirasa mengganggu ini kenapa enggak. Tapi saya belum untuk resmi menolak seperti itu, belum ada statement seperti itu,” tutup Ummi Rohmi. (rif)
