Uang Hasil Pajak Hotel dan Restoran Hampir 1 Miliar Lenyap?

PRAYA – Setidaknya ada 992.802.410,00 atau hampir miliar uang dari pajak hotel dan restoran lenyap entah kemana? Uang jadi pemasukan daerah atau PAD Lombok Tengah ini belum masuk ke kas daerah tahun 2020. Berdasarkan informasi yang diterima Radar Mandalika, ada oknum inisial HI merupakan seorang honorer di Pemkab Lombok Tengah diduga belum menyetor uang dengan nilai besar itu.
Sementara Inspektorat Lombok Tengah telah mengeluarkan laporan hasil audit tujuan tertentu Nomor 700/27/PNS/RHS/2021/TT, tertanggal 16 Maret 2021 perihal: LHA tujuan tertentu tahun 2020.
Disamping itu, dalam surat yang diterbitkan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Lombok Tengah yang ditandatangani Kaban langsung, Jalaludin. Dimana surat ini ditujukan langsung kepada inisial HI dengan Hal: pengembalian hasil audit. Surat dikeluarkan 05, April 2022.

Sekda Lombok Tengah, L Firman Wijaya yang dikonfirmasi Radarmandalika.id via wa mengatakan bahwa untuk persoalan ini sedang ditangani oleh Kepala Bapenda. Firman juga meminta agar segera diselesaikan.
“Dia itu tenaga honorer di Bapenda,” ungkap Firman singkat.

Terpisah, Kepala Bapennda Loteng, Jalaludin tidak mau bicara banyak soal ini. “Maaf saya baru saja selesai operasi, pada Hari Rabu kemarin saat ini saya masih rawat inap di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram. Saya masih tahap penyembuhan, lagi belajar duduk dan berdiri,” jawab Jalal.

“Insya Allah minggu depan saya sudah bisa masuk kantor, sabar sanak dulu nggih. Saya masih sakit ini,” sambungnya singkat.
Disamping itu, Sekjen FAKTA Bam Hery mengancam akan melayangkan laporan ke aparat penegak hukum (APH) hari Senin (hari ini, red). Dia menegaskan, sejak lama pihaknya menanti etikad baik agar ini diselesaikan dengan dikembalikan uang menjadi pendapatan daerah oleh oknum honorer itu.
“Besok Senin kami akan laporkan,”ancamnya.
Bam menduga, ada unsur pembiaran dilakukan Bapennda atas persoalan ini. Bahkan kecurigaan besar dilindungi oknum pejabat tinggi.
“Kan ini aneh namanya ya, kok bisa seperti ini uang daerah dipegang seorang honorer. Diminta kembalikan eh malah tidak dikembalikan juga, jangan-jangan,” katanya.(tim/red)