PRAYA-Pemerintah resmi menutup layanan TikTok Shop pada Rabu (4/10). Artinya, TikTok tidak bisa melakukan transaksi e-commerce lagi. Penutupan ini terkait dengan aturan pemerintah soal larangan media sosial melayani aktivitas jual beli layaknya e-commerce (social e-commerce).

Langkah pemerintah yang menutup TikTop Shop mendapat respon dari para penggunana platfon aplikasi tersebut. Salah seorang pengguna TikTok, Fahmi menerangkan jika konten promosi di TikTop cukup efektif menarik para pengguna seperti dirinya, terlebih beberapa produk yang ada dipromosikan oleh artis dan dan pigur membuat pengguna semakin yakin untuk membeli produk tertentu.

“Tidak apa- apa di tutup, karena secara tidak langsung kita sebagai pengguna cepat sekali tertarik dengan promosi di tiktok,” terangnya.

Hal ini jelasnya terjadi lantaran fotongan vidio yang ada di TikTok mampu memberikan daya tarik luar bisa bagi pengguna. Sehingga kemudian dengan adanya pitur keranjang kuning di aplikasi tersebut membuat pengguna seolah tidak sabar untuk bisa menggunakan produk yang di promosikan tersebut.

“Kesannya cukup berbeda dengan aplikasi khusus jualan, karena kondisi saat menonton yang luang membuat kita cepat sekali tertarik untuk membeli,” sebutnya.

Pihaknya juga menjelaskan, kendati sebelumnya banyak aplikasi e- comerse seperti shopy dan lazana belum memberikan ketertarikan untuk berbelanja secara online, namun dengan aplikasi tiktok membuatnya mulai mencoba bertransaksi COD secara online.

“Shopy dan lazada juga sering promosi di TV, tetapi tidak tahu sejak gunakan tiktok saya suka belanja online,” sebutnya.

Hal senada juga dijelaskan oleh pengguna lainnya. Dimana kemudahan melakukan transaksi di TikTok Shop membuat pengguna merasa cukup mudah untuk bertransaksi menggunakan aplikasi tersebut. Sebab aplikasi tersebut mampu memudahkan pengguna sebab selain sebagai sarana bermedia sosial namun juga bisa di gunakan langsung sebagai sarana transaksi.

“Sebelumnya juga sering belanja menggunakan shopy, tetapi setelah tiktok shop ada, saya lebih banyak belanja di tiktok,” ujarnya.

Menyinggung penutupan TikTok Shop pihaknya menyebutkan menyerahkan kebijakan tersebut kepada pemerintah. Sebab sebagai pengguna aplikasi dirinya hanya mengikuti aturan yang telah di buat oleh pemerintah.

“Kalu itu kita serahkan ke pemerintah saja, saya kurang paham,” sebutnya.(ndi)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *