IST / RADAR MANDALIKA RINGSEK : Mini bus Datsun Go, yang mengangkut delapan penumpang dewasa dan anak-anak, ringsek setelah terjun dari ketinggian 20 meterdiduga akibat rem blong, kemarin.

LOTIM – Sebuah minibus Datsun Go dengan Nomor Polisi (Nopol) B 1906 FRD mengangkut delapan orang penumpang terjun di ketinggian sekitar 20 meter jalur Pusuk, Sembalun, Lombok Timur (Lotim). Peristiwa Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) tunggal ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia di tempat. Sementara lima lainnya mengalami luka-luka. Insiden itu, terjadi sekitar pukul 11.00 Wita, kemarin.

 

Dimana, delapan korban baik meninggal dunia dan luka-luka, tujuh orang berasal dari Dusun Tengak Timuk, Desa Sembalun Timba Gading. Dan satu orang dari Sembalun Bumbung. Tiga orang meninggal dunia tersebut adalah Saharudin 48 tahun, menjadi sopir mini bus, Inaq Alui 70 tahun, dan Inara balita berusia 4 tahun. Sedangkan korban luka-luka yang dilarikan ke Puskesmas Sembalun, Hafzal 21 tahun, Mela Sugianti 27 tahun, M Zaid Hijil usia 5 tahun, Aininnisa 22 tahun, dan Inaq Gian 50 tahun, berasal dari desa sembalun bumbung.

 

Informasi diterima Radar Mandalika, rombongan satu keluarga ini dikabarkan akan pergi mengobati salah satu anggota keluarganya ke Selong. Pada saat minibus warna putih ini melaju menuruni tanjakan Pusuk Sembalun, tepatnya di Japan Taman Wisata Pusuk Sembalun, Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun, sopir diduga tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Ditambah dugaan mini bus tersebut mengalami rem blong. Sopir yang banting setir ke arah kanan, sehingga mobil beserta penumpangnya langsung terjun dari ketinggian sekitar 20 meter.

Mini bus tersebut langsung ringsek, dan bodi mobil juga berlumur darah. Demikian juga di jalan aspal, terdapat darah korban, karena diduga korban ada yang terpental dari dalam mobil tersebut.

Warga yang berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) langsung membantu mengevakuasi para korban, dan dilarikan ke Puskesmas Sembalun, yang jaraknya lebih dekat dari TKP. Sementara Polsek Sembalun yang mendapat informasi Lakalantas tersebut, juga langsung turun mengamankan TKP, serta mengevakuasi korban.

 

Kapolsek Sembalun, AKP Lalu Panca Warsa, mengatakan lakalantas pada TKP yang sama, tidak terjadi kali ini saja. Akan tetapi, beberapa kali peristiwa sama terjadi pada TKP yang sama. Sebelumnya, pikap terjun dari ketinggian 20 meter setelah menabrak sepeda motor yang terpakir dan ikut terperosok ke jurang.

“Kondisi penumpang selamat cukup parah. Penumpang selamat, masih dalam proses penanganan medis di Puskesmas Sembalun,” ujarnya.

Dikatakan, tidak adanya besi atau pagar pembatas di sepanjang jalan yang berisiko tinggi, membuat para korban yang mengalami lakalantas, terperosok ke dalam jurang. Dari itu, ia berharap instansi terkait, segera membangun pagar pembatas jalan, guna meminimalisir kejadian serupa.

“Demi keselamatan pengendara, harus segera dibangun pagar pengaman jalan raya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, mantan Kasat Lantas Poles Lombok Barat (Lobar) ini, mengimbau instansi terkait menyikapi serius pagar pembatas jalan. Karena di TKP ini, setidaknya sudah tiga unit kendaraan roda empat yang terjun bebas dari ketinggian 20 meter. Mengakibatkan korban meninggal dunia. (fa’i)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *