PRAYA – Tiga bocah asal Desa Batujangkih Kecamatan Praya Barat Daya tenggelam di bendungan setempat yang ada di Dusun Batu Jangkih 1. Ketiga anak usia 12 tahun tersebut sebelumnya bermain di sekitar bendungan, namun saat bermain salah seorang temannya terpeleset dan masuk ke bendungan, sehingga teman korban atas nama Baiq Natul Hanisa membantu temannya yang tenggelam. Namun naas Baiq Natul Hanisa malah ikut terngelam dan ditemukan setelah dilakukan pencarian selama 1,5 jam.
“Tiga orang tenggelam, satunya meninggal dunia dan dua lainnya di bawa ke Puskesmas Batujangkih,” jelas Kades Batu Jangkih, H. Sentum saat dikonfirmasi Radar Mandalika, kemarin.
Kades menjelaskan, bendungan tersebut memang sering digunakan warga setempat untuk mandi dan memancing. Bahkan para orang tua juga mandi di bendungan tersebut.
Kedua anak tersebut ungkapnya bisa diselamatkan oleh warga karena saat kejadian juga banyak anak yang sedang mandi dan bermain di bendungan tersebut.
“ Bendungan itu juga dekat dengan pemukiman, sehingga masyarakat cepat membantu,” jelasnya.
Kades menjelaskan, kondisi kedua korban inisial L dan UH yang sedang dirawat di Puskesmas Batujangkih sudah mulai membaik.
Kades mengimbau agar masyarakat tetap menjaga anaknya yang hendak bermain di sekitar bendungan sehingga hal serupa tidak terjadi lagi.
Hal senada juga dijelaskan Jinem, warga setempat. Dimana korban yang meninggal dunia berencana menolong temannya namun ikut tenggelam dan bisa diangkat setelah warga melakukan pencarian cukup lama.
“Banyak temannya yang mandi di sana, sekitar pukul 15.30 Wita baru bisa diangkat,” jelasnya.
Dia menjelaskan kondisi air di bendungan tempat kejadian tidak mengalir. Namun korban hanya tenggelam saat membantu temannya.
Dia juga mengakui, bendungan memang sering digunakan sebagai lokasi mandi oleh warga setempat bahkan warga dari dari dusun lain juga ikut memanfaatkan bendungan tersebut.
Sementara itu,bKepala Puskesmas Batu Jangkih, H Munawar yang dikonfirmasi Radar Mandalika belum memberikan keterangan terkait kondisi korban.
Sementara itu, Kapolres Loteng AKBP Hery Indra Cahyono melalui Kapolsek Praya Barat Daya, IPTU Samsul Bahri membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku sudah menerima laporan dan sedang mengumpulkan informasi terkait kronologis kejadian tersebut.
“Sudah ada, lagi dibuat kronologisnya dulu, nanti humas yang akan share ke teman- teman,” singkatnya via WhatsApp. (ndi)