PRAYA—Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi mengaku tidak ada keterlibatan Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Semestinya dari segi pengawasan Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah harus turut dilibatkan untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan yang disalurkan, serta memastikan program berjalan efektif dan mencapai sasaran.

Karena dalam hal ini, Dikes memiliki peran penting dalam memastikan makanan yang diberikan aman dikonsumsi dan sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan.

“Harusnya kita dilibatkan, bukan hanya dilibatkan atau ditelpon saat ada masalah saja,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi, belum lama ini.

Pelibatan tersebut lanjut Suardi seperti pengawasan bahan baku, peralatan, izin sanitasi makanan, penyajian dan lainnya. “Seharusnya semua itu kita dilibatkan, tapi sampai detik ini saya belum pernah melihat suratnya,” tandasnya.

Akan tetapi, pihaknya tetap mendukung program nasional tersebut, walaupun belum ada pelibatan antara Dapur MBG dengan Dinas Kesehatan Lombok Tengah.

“Ini menjadi perlu karena jangan sampai ketika adanya musibah ataupun masalah seperti waktu lalu baru di hubungi,” katanya.

Seperti diketahui, program makan bergizi gratis (MBG) yang menyasar sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan SMA/Sederajat sudah memiliki ahli gizi di masing-masing Dapur.

Pelaksanaan MBG di Lombok Tengah sempat menjadi perbincangan publik karena ada lima siswa SDN Repok Tunjang Pringgarata yang dilarikan ke Puskesmas setempat diduga mengalami keracunan.

Program MBG ini merupakan program Presiden Prabowo Subianto yang sudah berjalan beberapa bulan terakhir. Namun dalam pelaksanaannya Dikes tidak dilibatkan sama sekali dari segi pengawasan, semua langsung ditangani oleh BGN dan stakeholder terkait lainnya. (hza)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 198

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *