KLU—Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar dalam laporannya kepada Gubernur Provinsi
NTB menyampaikan, telah melakukan langkah antisipasi dalam penanganan Covid-19
di Lombok Utara. Khusus pasar tradisional yang ada saat ini tidak akan ditutup
oleh pemerintah dengan sejumlah alasan.
“Kita tidak ada kebijakan menutup pasar, karena kita tahu kebutuhan pokok
masyarakat bersumber dari sana,” ungkap Najmul saat melaksanakan Vicon
dengan Gubernur NTB, Selasa lalu.
Jika kebijakan penutupan pasar dilakukan, dikhawatirkan terjadi kekurangan
sembako yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jika itu terjadi maka tentu
sangat parah, sehingga tantangan sosial masyarakat juga perlu dipikirkan.
Meskipun demikian, pemerintah bersama sejumlah stakeholder seperti PMI, TNI,
Polri dan lainnya telah melakukan upaya penjagaan ketat di pintu masuk menuju
Lombok Utara. Seperti jalur Pusuk, Malaka, dan Bayan yang tetap dipantau tim
satgas Covid-19. Sehingga setiap warga yang masuk Lombok Utara tetap dilakukan
skrining suhu tubuh, dan dilakukan penyemprotan terhadap kendaraannya. Jika
dalam kondisi suhu tubuh tidak normal maka masyarakat dari luar Lombok Utara
akan diminta balik kanan. “Namun kami sudah mengatur waktu transaksi di pasar
tidak seperti biasa, kita batasi sekarang,” sebutnya.
Sebagai langkah penyadaran kepada masyarakat, pemerintah tetap melakukan upaya
imbauan ke lapangan. Termasuk di pasar-pasar untuk meminta sama-sama bergerak
berjuang melawan Covid-19 dengan mematuhi apa yang disampaikan oleh pemerintah.
Berkaitan dengan jumlah kasus Covid-19 di Lombok Utara sampai tanggal 6 April
lalu tercatat sebanyak 521 orang dalam status Orang Dalam Risiko (ODR), dan 148
orang dalam status Orang Dalam Pengawasan (ODP). Angka ODP diklaimnya mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan data sebelumnya. “Kita harus sama-sama
saling menguatkan, dan berjuang melawan Covid-19 ini,” serunya.(dhe)
Post Views : 237