KLU–Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru yang mencatat angka elektabilitas 4 pasangan bakal calon Bupati dan bakal calon wakil Bupati Lombok Utara dalam kontestasi Pilkada 2024, untuk periode survei pada 8-15 Juni 2024.
Hasilnya, pasangan Najmul Akhyar-Kusmalahadi berhasil unggul signifikan dengan perolehan suara mencapai 57,7 persen.
Hal itu membuat keduanya memiliki peluang lebih besar untuk menang Pilkada 2024.
Terhadap pilihan pasangan bakal calon Bupati dan bakal calon wakil Bupati Lombok Utara untuk empat pasangan. Sebanyak 57,7 persen memilih Najmul Akhyar-Kusmalahadi, dan 14,2 persen memilih Mariadi-Zaki. Sementara 12,9 memilih Muchsin-Junaidi, dan 6,5 persen memilih Danny Carter-Simparudin. Sedangkan 8,8 persen menjawab tidak tahu.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani menjelaskan bahwa survei yang dilakukan SMRC dengan menggunakan beberapa metodologi. Dimana populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang beralamat tinggal di Kabupaten Lombok Utara yang memang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 410 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
“Kami independen tidak ada afiliatif dengan Paslon ataupun parpol yang ada,” ungkapnya.
Ia menerangkan toleransi kesalahan (margin of error) survei kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Wawancara survei dilakukan pada 8-15 Juni 2024.
Sementara itu, terhadap menyatunya hubungan Najmul Akhyar dan Djohan Sjamsu pada saat ini, SMRC juga melakukan reaseach, dimana hasilnya 80 persen warga Lombok Utara menyatakan setuju. Sementara 12, 6 persen tidak setuju, dan 7,4 persen menjawab tidak tahu.
Dalam simulasi pilihan semi terbuka dengan daftar banyak nama, Najmul Akhyar mendapat dukungan tertinggi, yakni sebesar 47.1 persen, disusul Mariadi 10.5 persen, Raden Nuna Abriadi 7.1 persen, Lalu Mukhsin Mukhtar 5.3 persen, Junaidi Arif 5 persen, dan nama-nama lain di bawahnya, sementara 10 persen responden menjawab tidak tahu.
Diterangkan bahwa Najmul konsisten unggul di berbagai bentuk simulasi. Dalam simulasi tertutup 4 nama yang dilakukan, Najmul Akhyar semakin kuat dengan dukungan 64.8 persen, unggul signifikan atas Mariadi 12.1 persen, Lalu Mukhsin Mukhtar 8.4 persen, dan Danny Karter Febrianto 6.6 persen. Yang belum tahu sekitar 8 persen.
Menariknya, Najmul Akhyar sementara ini mendominasi dukungan di berbagai kelompok pemilih partai. Najmul Akhyar mendapat suara mayoritas pada pemilih PKS (77 persen), PPP (73 persen), Gerindra (70 persen), PKB (67 persen), NasDem (66 persen), PDIP (62 persen), Demokrat (60 persen), Golkar (59%), dan PBB (59 persen).
“Dukungan kepada Najmul Akhyar terlihat lintas pemilih partai politik,” kata Deni.
Elektabilitas Najmul Akhyar yang tinggi saat ini tidak lepas dari kemampuannya menjaga soliditas dukungan dari pemilihnya di Pilkada yang lalu (79%), dan pada saat yang bersamaan ia juga berhasil menarik simpati mayoritas dari pemilih Djohan Syamsu (58 persen).
Namun demikian, Deni memperkirakan dukungan pemilih Lombok Utara masih dinamis karena pelaksanaan pilkada masih cukup lama yakni November 2024.
”Elektabilitas masing-masing calon masih bisa berubah, tergantung intensitas dan efektivitas kerja sosialisasi yang dilakukan hingga pilkada diadakan,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Bakal Calon Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menyampaikan proses ikhtiar terus berjalan. Hasil survei tentu menjadi potret kondisi masyarakat saat ini, namun pihaknya tetap memaksimalkan ikhtiar dalam ruang kompetisi pilkada 2024.
“Segala ikhtiar yang baik harus tetap dikedepankan,” ungkapnya.
Menyangkut rekonsiliasi antara dirinya dan Djohan Sjamsu yang dilakukan saat ini jelasnya menjadi bagian tekad baik yang diharapkannya tertanam didalamnya kebaikan-kebaikan.
“Rekonsiliasi yang kita jalin ini tidak sekedar bicara pilkada, namun ini sebagai upaya membangun silaturahmi dan hubungan yang baik antar sesama, tentu kedepan dengan hubungan baik ini kita lebih mudah untuk bersama-sama dalam membangun KLU,” ungkapnya.(dhe)