PRAYA-Bupati Lombok Tengah, H Moh Suhaili FT bicara tegas di depan forum rapat, Selasa siang di pendopo bupati. Dalam pertemuan itu, Suhaili ‘menantang’ DPRD Lombok Tengah menyumbangkan gajinya selama tiga bulan untuk menangani penyebaran virus korona.
“Coba DPRD ini berkontribusi dengan menyumbangkan gajinya,” sentil Suhaili.
Kata bupati, langkah ini harus dilakukan untuk membuktikan kepedulian kepada masyarakat.”Karena ini sedang trending, para fraksi di DPR melakukan. Kenapa tidak kita di Lombok Tengah lakukan,” sebutnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Lombok Tengah, M Tauhid mengaungkapkan kurangnya pelibatan oleh Pemkab dalam menangani covid-19. Menurut dia, paling tidak dewan dilibatkan dalam pendistribusian, disifektan, APD, dan masker. Tauhid juga menawarkan untuk membentuk tim invetigas focus pencegahan korona di tingkat desa.
“Dewan masing-masing Dapil paling tidak dilibatkan di setiap kecamatan,” katanya.
Ditambahkan Tauhid, untuk anggaran alokasi khusus Pilkada sekitar Rp 30 miliar, dewan mendukung anggaran dialihkan ke penanganan covid-19.
Di samping itu, anggota DPRD Lombok Tengah Dapil Pujut-Pratim, Adi Bagus Karya Putra meminta kepada Pemkab mengumumkan melalui kesepakatan DPRD. “Harus jelas mana anggaran yang diubah, dan berapa besaran yang akan digunakan untuk covid 19. Supaya masyarakat tahu kemana arah dan pertanggungjawabannya,” tegas Bajang Bagus.
Selain itu, Bagus menyinggung jika dewan tidak memiliki anak buah. Beda halnya dengan bupati, wabup, sekda dan Kadis yang bisa memberikan disposisi.
“Kalau masyarakat minta bantu langsung buka dompet pribadi. Beda sama bupati ada taktis fond miliaran setiap tahun, belum CSR,” singgung Bajang Bagus.
Jadi lanjutnya, untuk musibah besar seperti ini jangan berstatement aneh-aneh. Yang menimbulkan perdebatan.”Tidak lancar urusan kemanusiaan nanti,” tutupnya.(r2)