PRAYA– Astra Honda Motor (AHM) NTB semakin memperkuat komitmennya terhadap dunia pendidikan vokasi. Hal itu dibuktikan dengan peresmian Pos AHASS TeFa SMKN 2 Praya Tengah, Sabtu (11/3).
SMKN 2 Praya Tengah sekaligus menjadi sekolah mitra binaan ke-11 di Indonesia yang menerapkan belajar berbasis Teaching Factory (TeFa).
Kepala sekolah setempat, Zaenudin mengatakan, program Tefa menjadi langkah awal untuk mempersiapkan peserta didik dari karakter kerja sesuai dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Mudahan dengan program TeFa ini sebagai pemenuhan 11 strategi SMK Gemilang Karya. Dan ini nanti akan disusul dengan program SMK Pusat Keunggulan sehingga ke depan akan mencetak lulusan yang sesuai kebutuhan DUDI,” ucapnya.
Selebihnya pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT Astra Honda Motor yang telah mempercayai SMKN 2 Praya Tengah sebagai sekolah mitra. Adanya Pos AHASS ini tentu memberikan dampak positif bagi sekolah, siswa dapat Prakerin di sekolah langsung.
“Terima kasih untuk AHM dan Main Dealer Astra Honda Motor NTB atas kepercayaannya kepada sekolah kami untuk menjadi sekolah pertama di Lombok Tengah yang secara resmi memiliki Pos AHASS Tefa,” ujarnya.
Pihaknya berharap melalui kerja sama ini, dapat memberikan pengalaman, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMK terkait teknik dan bisnis sepeda motor dengan suasana kerja profesional dalam layanan purna jual kepada konsumen.
“Adanya Tefa lulusan dari SMK ini dapat meningkatkan kompetensi sebelum masuk ke DUDI,” tutupnya.
Sementara Tehnical Service Manager AHM NTB, Dicky Maulana Akbar mengatakan, program Teaching Factory (Tefa) sendiri tujuannya supaya output lulusan bisa selaras dengan dunia usaha industri (DUDI). Karena diketahui percepatan dunia industri kian pesat sehingga perlu keselarasan dengan kualitas SDM dalam hal ini pendidikan.
“Kita punya 14 sekolah binaan namun yang pertama kali Tefa adalah SMKN 2 Praya Tengah,” tuturnya.
Untuk menjadi Tefa lanjutnya, syarat utamanya ialah menjadi bagian dari sekolah binaan AHM dan itu akan diseleksi, baik dari segi akreditasi harus A Plus dan sudah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK).
“Tercatat secara Nasional SMKN 2 Praya Tengah menjadi yang kesebelas nasional menerapkan pembelajaran Teaching Factory,” ungkapnya.
Keuntungan bagi AHM dan sekolah sendiri adanya MoU ini, sekolah tidak lagi praktik kerja industri (Prakerin) di tempat lain namun bisa di sekolah langsung khsusnya Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
Siswa dapat pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dunia usaha dan industri, sehingga kualitas lulusan bisa dengan cepat terserap di lapangan pekerjaan. Sementara keuntungan untuk AHM sendiri tidak susah lagi mencari SDM yang kompetitif karena sekolah sejak awal masuk sudah menyiapkan kurikulumnya sesuai kebutuhan DUDI.
“Adanya Pos AHASS Tefa SMKN 2 Praya Tengah telah memiliki 3 pit dengan beragam fasilitas seperti ruang tunggu konsumen, alat-alat penunjang service special tools resmi dari Astra Honda Motor serta fasilitas pendukung lainnya. Untuk biaya servis di sini ada harga khusus untuk siswa guru dan masyarakat,” terangnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, H Aidy Furqan mengatakan, dengan hadirnya Astra Motor di SMKN 2 Praya Tengah peserta didik mampu mengimplementasikan pengetahuan, dan keterampilan tekhnikal mereka dalam suasana dan standar kerja industri yang sesungguhnya.
“Dari hasil tracer study 2022, lulusan vokasi baru 35 persen yang sudah bekerja, ini menjadi PR besar kita supaya ke depan lulusan vokasi semakin banyak terserap di dunia usaha dan industri. Kondisi ini bukan dipengaruhi oleh kualitas lulusan melainkan lapangan pekerjaan yang minim sehingga kami dorong dan mengubah mindset lulusan SMK harus bisa menjadi pengusaha melalui Gerakan Satu Siswa Satu Usaha (GESUSA),”tuturnya.
Untuk diketahui konsep TeFa ini bersama para mitra akan membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMK terkait teknik dan bisnis sepeda motor dengan suasana kerja profesional dalam layanan.(hza)