PRAYA – Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri mengklaim pembangunan Sirkuit Motorcross di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara sudah mencapai 25 persen. “Sekarang sudah 25 persen, tapi kami mau buktikan satu bulan sudah ready,” ungkap bupati di hadapan media usai mengunjungi lokasi, Senin kemarin.
Pathul menegaskan, pembangunan sirkuit ini merupakan keinginan pemerintah dalam rangka menggerakan ekonomi masyarakat Utara. Selain itu untuk mengimbangi pembangunan Selatan juga dengan harapan Lombok Tengah akan lebih baik lagi.
“Event motorcross akan dilaksanakan 20 November 2022 atau minggu pertama dan kedua. Marshal juga sudah disiapkan,” terangnya.
Politisi Gerindra ini menegaskan, saat ini bukan saatnya menanyakan sumber anggaran dari mana. Yang jelas harus diketahui niat dan nawaitu dari pembangunan ini. “Jangan tanyak uangnya dari mana. Bukan APBD, APBN atau AP langit,” katanya.
Dari keberadaan sirkuit motorcross ini, Pathul memastikan akan menyedot ratusan ribu pekerja bahkan bisa puluhan ribu orang. Selain itu, akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
“Kalau fasilitas pendukung lengkap bisa tiga empat event di tempat ini. Pertanyaannya, apa kita siap menyiapkan fasilitas pendukung?” sebut Pathul.
Sebagai bukti keseriusan pemkab, jembatan yang menghubungkan ke wilayah ini akan segera dibangun. Sementara untuk lokasi penginapan pembalap, penonton sudah dipikirkan. Namun dipastikan dampak besar akan dinikmati warga Batukliang Utara, Batukliang, Kopang dan sekitarnya.
“Tenang, sudah saya pikirkan itu. Praya juga dekat,” sebutnya.
Sementara berbicara penonton pada event motorcross ini, Pathul menyebutkan setidaknya 20 ribu orang bahkan lebih yang akan menonton.
Sementara itu, Kades Lantan Erwandi memastikan warga Desa Lantan mendukung hadirnya Sirkuit Motorcross ini. Pihaknya pernah melakukan pertemuan dengan 30 perwakilan warga Desa Lantan.
“Kami harap kerjasama semua pihak untuk turut mendukung suksesnya pembangunan sirkuit ini,” serunya.
Kades Lantan menerangkan, pembangunan sirkuit ini merupakan hajat pemerintah Lombok Tengah lebih khusus bupati. Harapan dengan adanya sirkuit ini berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
”Kami pemdes sudah melakukan sosialisasi secara kelompok, kami juga mengundang perwakilan masyarakat. Soal persiapan penginapan kami melalui Pokdarwis segera mengidentifikasi mana rumah warga layak jadikan penginapan atau homestay yang sesuai standard,” tegasnya.(tim/red/rls)