PRAYA – Dalam rangka memeriahkan tanam padi serentak pada musim kemarau (MK.I) bersama Korem-162 Wirabakti, Pemkab Lombok Tengah dan Kelompok Tani Wilayah Desa Darmaji, Kecamatan Kopang melakukan uji coba alat transplanter padi, kemarin.
Acara yang diadakan di Dusun Borok Kenuwit ini dihadiri Wabup Loteng, Danrem, Dandim, Dinas Pertanian, Dinas BPPD Provinsi NTB, Camat Kopang, Kapolsek Kopang, Kepala Desa Darmaji serta petani sekitar.
Wabup Loteng, HL Pathul Bahri mengatakan, para petani saat ini termasuk dalam kategori pahlawan. Karena dalam kondisi covid-19 ini, mereka masih berpikir bagaimana mencukupi kebutuhan pokok masyarakat Lombok Tengah. Sementara setiap tahun lahan pertanian daerah semakin berkurang akibat pembangunan fasilitas umum guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Seperti, lahan perumahan, bandara, kantor, tempat usaha dan lain sebagainnya.
“Beberapa tahun lalu lahan kita 5400 hektare, saat ini berkurang menjadi 5200 hektare,” bebernya pada Radar Mandalika, kemarin.
Pathul melanjutkan, hasil panen daerah saat ini berada diposisi 66 ribu ton. Kalau ukuran provinsi NTB hal ini cukup signifikan. Sehingga diharapkan ke depannya hasil panen lebih meningkat dengan adanya bantuan peralatan yang diujicoba ini.
“Beberapa waktu lalu, Pemkab juga telah melakukan panen raya di Desa Gapura, Kecamatan Pujut. Maka dari itu, kami berharap kegiatan seperti ini makin bertambah tiap tahunnya. Pemkab sendiri telah support berbagai macam kegiatan pertanian dalam bentuk peralatan, pelatihan, supply bibit dan sistem pengolahan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Lalu Iskandar menambahkan, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan yang mengarah ke pengembangan pertanian yang maju, modern, dan mandiri. Artinya, maju dalam cakrawala berpikir, modern dalam pelaksanaan kegiatan. Seperti, menggunakan alat dan mesin pertanian dalam rangka menekan kegagalan panen. Ia menjelaskan, penggunaan alat transplanter padi ini untuk mempermudah para petani sekaligus menghemat anggaran untuk buruh. Alat ini sebenarnya sudah dibagikan ke setiap wilayah, namun belum dimaksimalkan penggunaannya akibat terbatas dalam keterampilan dan pengetahuan petani sendiri.
“Nanti pihaknya berencana akan mengumpulkan para petani untuk dilakukan pembinaan. Agar proses kegiatan pertanian wilayah menjadi lebih optimal ke depannya,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Danrem Loteng, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengharapkan sinergi dalam hal pendampingan dan pengawalan guna mewujudkan ketahanan pangan agar semakin diperkuat. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan lagi upaya dan kinerja masing-masing pihak.
“Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat menjamin kebutuhan pangan masyarakat dalam kondisi krisis covid-19 melalui peningkatan kualitas dan fasilitas para petani wilayah,” katanya.
Ia melanjutkan, Lombok Tengah sendiri ada lahan 50 ribu hektare untuk petani. Kalau satu hektare bisa menghasilkan 10 ton, kemudian kalikan dengan jumlah lahan yang ada, maka bayangkan ketersediaan pangan untuk wilayah akan dapat tercover dengan baik setiap tahunnya jika upaya ini benar-benar dimaksimalkan. Dengan disediakannya alat yang membantu para petani, diharapkan ke depan warga juga dituntut untuk memberdayakan teknologi. Maka dari itu dirinya menekankan alat pertanian yang ada di Koramil wilayah setempat.
“Silahkan diberikan kepada kelompok tani untuk dipinjamkan, tapi jangan lupa dirawat agar musim tanam tahun selanjutnya dapat digunakan kembali oleh petani,” tutupnya (cr-buy/r2)