IST/RADAR MANDALIKA KELUHKAN PJU: Kades Senggigi Mastur saat mendatangi Disperkim Lobar untuk menyampaikan kondisi PJU Senggigi yang mati, Senin (11/10) lalu.

LOBAR – Kawasan Senggigi kembali gelap di sejumlah titik ruas jalan. Kondisi itu dikeluhkan para kepala desa (Kades) di wilayah setempat karena kontras dengan banyaknya event yang tengah digelar di Senggigi. Namun lampu penerangan jalan umum (PJU) yang sudah beberapa pekan mati itu seakan dibiarkan saja. Kades Senggigi, Mastur berharap OPD terkait tidak saling lempar kewenangan menangani PJU itu. “Ada beberapa yang tumpang tindih antara dinas-dinas terkait. Saya dapat informasi bahwa dana PJU ini surplus,” kata Mastur saat dikonfirmasi awak media, kemarin (13/10).
Ia menyebutkan terdapat sekitar 87 titik PJU yang masih mati di Senggigi. Pertanyaan pun terlontar terkait pemanfaatan anggaran PJU yang dikabarkan surplus itu. Padahal seharusnya perbaikan PJU di kawasan wisata menjadi prioritas. Bahkan ia mengaku sempat datang ke Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Lobar terkait PJU mati itu.
“Jawabannya bahwa lampu yang ada di proyek penataan itu ada di Dinas Pariwisata dan PUPR. Hasil penataan itu yang belum diserahterimakan. Jadi Perkim mengaku belum bisa memperbaiki karena belum diserahkan,” bebernya.
Hal itu diakuinya justru menjadi penilaian buruk bagi pemerintah desa. Sementara wewenang bukan ada di pihaknya. Namun, justru Pemdes yang banyak disoroti masyarakat. “Yang saya harapkan sekarang, dua instansi itu duduk bersama, rembuk menyelesaikan persoalan itu” harapnya.
Mastur meminta agar apa yang menjadi harapan masyarakat Senggigi supaya PJU itu dapat segera menyala bisa terwujud. Terlebih Senggigi saat ini sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal. Namun kondisi di malam hari dirasa cukup mengkhawatirkan, apalagi masih banyak material di titik perbaikan kawasan yang longsor.
“Masyarakat di Senggigi berharap bagaimana PJU ini nyala. Terserah itu urusan siapa karena mereka sudah tidak mau tahu,” tegas dia.
“Apalagi anggaran PJU ini surplusnya hampir miliaran, sebenarnya dari dana itu kan bisa untuk penanganan ini. Tapi mungkin masih ada permasalahan kewenangan yang kita tidak ketahui,” sambung Mastur.
Ia meminta OPD terkait dapat lebih memperhatikan Senggigi. Karena dari informasi yang diterimanya, banyak pihak dari luar Lombok yang justru menilai Senggigi menjadi salah satu kawasan yang sudah siap menerima kunjungan wisatawan penonton WSBK dan MotoGP nantinya. peserta WSBK” tandasnya.
Sementara itu, Kadis Perkim Lobar, HL Winengan mengaku pihaknya belum bisa mengatasi persoalan itu. Lantaran hingga kini OPD terkait belum menyerah terimakan penanganan PJU itu kepada Dinas Perkim. “Ndak ada dasarnya kita mau tangani, karena itu belum diserahkan ke kami,” tegasnya.
Namun sejauh ini pihaknya sudah melakukan koordinasi. Karena 2020 lalu, ada beberapa proyek penataan di kawasan Senggigi yang ditangani oleh Dinas Pariwisata dan PUPR Lobar. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 362

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *