MATARAM – Hutama Karya Endurance Challange Sport tourism event berskala internasional akan berlangsung 17 Oktober pekan ini. Event yang diinisiasi oleh perusahaan milik negara Hutama Karya (HK) itu, akan dihadiri 100 peserta dari 18 negara yang berasal dari 5 benua bagian Eropa. Peserta termuda usia 19 tahun asal Indonesia dan tertua umur 65 dari Swiss.
“60 peserta dari Indonesia, 40 peserta dari asing,” terang Ketua Panitia Pelaksana, Okta Vianus Sitanggang dalam jumpa persnya di Mataram, Rabu kemarin.
Sport Tourism itu berkonsepkan Trilomba atau Triatlon sebuah kompetisi yang terdiri atas tiga cabang olahraga, yaitu renang, balap sepeda, dan lari yang dilakukan secara berkesinambungan dalam satu kesatuan waktu dengan panjang 123 KM, dengan jarak tempuh 9,5 jam. Start awal dari Gili Air dimana peserta akan renang sepanjang 2 km dengan estimasi waktu 1,5 jam. Dilanjutkan bersepeda sepanjang 100 km dengan rute Pantai Sire menuju Kuta Mandalika selama 6 jam. Lalu mereka akan berlari sepanjang 21 km menuju sirkuit MotoGP akan tetapi mereka tidak akan masuk ke dalam treking melainkan diseputaran sirkuit.
“Rencana awal 20 Agustus tapi karena kondisi pandemi sehingga even ini bisa berlangsung mulai 15 hingga 17 Oktober,” ceritanya.
HKEC bukan sebuah kompetensi perebutan juara. Meski demikian pihak panitia menyiapkan piagam mendali sebagai bentuk apresiasi HK kepada peserta. Okta juga menyampaikan alasan bergerak di bidang tourism sport dengan tujuan bisa mengembalikan kondisi ekonomi dan pariwisata pasca pandemi ini.
Di NTB HK sendiri sedang mengerjakan lima proyek nasional di antaranya, Bendungan Meninting Lobar dan Bypass Bandara. “Tapi kita bukan hanya bekerja terkait dengan proyek saja. Triatlon ini kami tertarik lalukan agar bisa kembalikan kondisi ekonomi,” paparnya.
“Ari Wibowo atlit Iron Men menjadi salah satu bintang tamu,” sambungnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi menjaskan seluruh peserta akan datang pada tanggal 15 Oktober. Setelah sampai di Bandara mereka dilakukan rapid antigen Entram yang merupakan alat tes ciptaan NTB. Selanjutnya mereka beranjak ke hotel.
“Malamnya ada gala diner,” kata Yusron.
Sementara, tanggal 16 Oktober masih acara bebas, ada peserta yang mencoba rute ada juga yang berwisata termasuk ada dari mereka yang akan istirahat. Baru pukul 06.30 pagi ditanggal 17 pelepasan dilakukan. “Pak gubernur akan langsung melepas peserta,” katanya.
Even HKEC merupakan bentuk kesiapan NTB dalam menghidupkan dunia pariwsita. HK ini sebagai pemula dari even even skala internasional lainnya seperti di tanggal 19-21 November akan berlangsung World Superbike (WSBK) Mandalika 2021.
“Kita ingin membuktikan NTB siap menghelat even skala internasional,” pungkasnya.
Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwansyah menjelaskan dirinya mendampingi gubernur menerima direktur operasional HK. HKEC sangat didukung gubernur bahkan akan berlangsung setiap tahunnya.
“Ini strategis dalam rangka memastkan ke dunia bahwa pariwsta NTB bangkit. Ini pemanasan sebelum MotoGP,” katanya.
Terkait dengan infrastruktur jalan yang 100 KM itu pihaknya memastikan telah siap. Seperti dari Sire, Rembiga masuk Ampenan, masuk jalan by Pas lingkar selatan, bypas 1 dan 2 yatu Mataram Patung Sampi dan Patung Sampi Bandara dan bypas 3 yaitu BIL- Kuta seluas 17,3 KM dipastikan siap dilaluli. Malah BIL-Kuta ini menjadi driveing fisrt testing (percobaan pertama) yang akan dilalui meski belum diresmikan.
“Tinggal tugas saya menyapu jalan aspal itu,” tegasnya.
Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan NTB, Chairy menegaskan tidak akan ada penutupan jalan total. Tinggal pihaknya menyiapkan pengaturan menagemen trafik.
“Hanya saja kita meminta kepada seluruh masyarakat pada titik rawan lebih hati hati,” katanya ditempat yang sama.
Dijelasnnya beberapa lokasi titik rawan yaitu Perempatan Pemenang, Kebon Roek, Simpang Lima Kota Tua Ampenan, Pasar Ikan. Di pasar itu masyarakat diharapkan tidak berjualan di pinggir jalan.
Kemudian titik rawan lainnya belokan taman OJK. Kendaraan dari arah timur setelah pom bensin. Kemudian bundaran Jempong atau Tower Mutiara. Titik Rawan lainnya, Patung Sapi, Simpang Batujai, Bundaran Bandara.
“Aktivutas tetap dilakukan secara rutin. Dinas tidak akan melakukan penutuapan total,” pungkasnya.
Perwakilan unsur Polda menyampaikan pengamanan tidak hanya dilakukan di sepanjang rute melainkan juga pada titik star dan titik finish. (jho)