PRAYA – SDN Tampar-Ampar menorehkan segudang prestasi. Beragam prestasi akademik maupun non akademik diraih sekolah ini. Belum lama ini, tiga siswanya masing-masing Baiq Sri Harni, M Maulana Prayuga dan Oktatia Rizkia Santoso berhasil meraih prestasi dalam ajang Pekan Olahraga (POR) usia dini tingkat kabupaten. Lomba yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lombok Tengah (Loteng) ini dihelat pada 7 Oktober sampai 13 Oktober lalu. Adapun klasifikasinya para juara yaitu Baiq Sri Harni sebagai juara I cabang olahraga catur, M Maulana Prayuga juara II cabang olahraga taekwondo Poomsae Putra dan Oktatia Rizkia Santoso cabang olahraga Pencak Silat Tunggal Baku. “Alhamdulillah Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi keluarga besar SDN Tampar-ampar. Melalui prestasi ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan minat bakat masing-masing anak,” ujar Kepala SDN Tampar-Ampar, Husnul Fitri. Dari pengakuannya, meraih prestasi adalah bukan perkara mudah. Apalagi di tengah pandemi ini dengan segala keterbatasan kinerja harus tetap dijaga dan mendorong anak-anak supaya tetap disiplin belajar dan berlatih. Baginya, pandemi Covid-19 bukan hal yang harus ditakuti melainkan harus dilawan dengan pola hidup sehat. “Kita tidak boleh terlena dengan kondisi terutama bagi dunia pendidikan kita harus tetap optimis menggali dan meningkatkan minat bakat setiap anak dengan kreativitas dan inovasi yang ada. Sehingga nanti melahirkan bibit-bibit unggul baik dari segi akademik dan non akademik,” terang kepala sekolah yang baru tiga bulan menjabat ini. Untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul semua stakeholder harus bersinergi entah itu terkait pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Karena tiga lini sektor ini adalah kunci utama mewujudkan manusia yang unggul dan berdaya saing. “Tinggal bagaimana pemerintah memfasilitasi kami menyiapkan wadah untuk mengeksplorasikan diri anak dalam bentuk event, ajang, kompetisi sesuai dengan bakat yang mereka miliki,” tuturnya. Lebih lanjut, Husnul Fitri memiliki komitmen besar bersama dewan guru. Untuk bagaimana minat bakat anak dari segi akademik dan non akademik bisa meraih prestasi sampai kancah nasional dan internasional. Apalagi dari pengakuan ketiga siswa tersebut yang ingin bercita-cita menjadi atlet nasional menjadi tamparan baginya untuk bagaimana keinginan tersebut bisa terwujud. Untuk mewujudkan itu bukan hanya tanggungjawab sekolah saja melainkan harus ada dukungan penuh semua pihak dimulai dari orangtua, masyarakat dan pemerintah itu sendiri dalam bentuk bantuan fasilitas pendukung. “Untuk mencari bibit-bibit unggul saya bersama dewan guru sudah mulai menyisir siswa dari kelas tiga ke atas bakat apa saja yang dimiliki setiap siswa untuk kita bina,” bebernya. Bahkan pihaknya akan mencoba bekerjasama dengan para orangtua wali untuk bersama-sama melakukan pembinaan. Karena diakuinya mempertahankan juara jauh lebih berat ketimbang merebut juara oleh karena itu dibutuhkan semangat dan kekompakan bersama teman-teman guru dalam kondisi apapun prestasi harus tetap dikejar dan ditingkatkan. “Selain fokus prestasi kami juga fokus dalam pembinaan karakter melalui imtaq Jumat sekaligus mencari bibit dibidang keagamaan seperti tilawah,” pungkasnya. (cr-hza)
