MATARAM – Anggota DPRD NTB, Ruslan Turmuzi menyayangkan pernyataan Ketua DPRD NTB yang menyinggung soal pokok pikiran (Pokir), terlebih diacara resmi seperti itu. Apalagi undangan dalam acara tersebut atas nama lembaga DPRD NTB.
“Saya sayangkan perkataan ketua DPRD dalam sambutannya hanya dua menit cuma singgung soal Pokir agar cepat direalisasikan. Kedua menyinggung gaji dewan yang tidak tepat waktu masuk setiap bulan,” ungkap politisi PDIP itu.
Ruslan pun hendak mengintrupsi namun tidak dibolehkan. Menurut Ruslan, jika menyebut soal pokir di acara resmi seperti itu, merusak marwah lembaga dewan. Para anggota sudah gagah-gagahan menghadiri acara yang langsung diundang oleh gubernur.
“Malah yang disampaikan ketua dewan soal pokir dan gaji,” kesalnya.
Menurut Ruslan, harusnya atas nama lembaga DPRD NTB, ketua dewan berbicara bagaimana konsep gagasan yang ditawarakankan dalam menghadapi situasi yang sangat sulit saat ini, yaitu dampak Covied-19.
“Apalagi dewan hadir atas nama lembaga,” katanya.
Sebelumnya, dalam acara tersebut Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah berharap silaturrahmi pertama di tahun 2020 itu, sebagai medium membangun komunikasi yang intens serta membangun sinergitas yang baik agar kedepannya.
Sementara sebelumnya, Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda di lokasi acara meminta agar sinerjitas kemitraan eksekutif dan legislatif kedua belah pihak berjalan dengan baik, sehingga membuat rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Salah satu yang disebutkan terkait Pokir DPRD NTB 2020 yang masih belum terealisasi sepenuhnya oleh eksekutif, mengingat waktunya terbilang mepet.
“Makanya kita harapkan semua program cepat terserapkan, Pokir DPRD cepat terserap, hak-hak masyarakat cepat diterima,” kata Isvie.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengatakan, Pokir Dewan tidak seberapa jika dibandingkan dengan program pemerintah. Tetapi Pokir tersebut merupakan aspirasi yang disampaikan masyarakat saat reses sehingga harus bisa disegerakan. Diakuinya juga Pokir dewan itu dari segi nilai (angka) kategori proyek kecil yaitu hanya mekanisme Penunjukkan Langsung (PL).
“Tinggal satu bulan (waktunya), kalau dalam satu bulan tidak selesai ia wassalam,” kata Isvie.(jho)