WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA AMANKAN: Bis pengangkut rombongan wisatawan religi yang dihentikan saat penyekatan oleh pihak tim gabungan di depan Kantor Camat Batulayar. Berdasarkan hasil rapid tes antigen, dua orang penumpang positif.

LOBAR—Dua orang dari rombongan wisata religi asal pulau Jawa dinyatakan positif setelah dilakukan rapid antigen ketika penyegatan kawasan Senggigi tepat di titik depan kantor Camat Batulayar, kemarin (20/5). Mengingat hingga 23 Mei dilakukan penutupan objek wisata di kawasan Lobar sesuai SE Bupati Lobar. Rombongan wisatawan ini diduga berhasil melewati titik pertama penyekatan di simpang empat Montong dengan melewati jalur tikus.
Sayangnya saat memasuki kawasan jalur kantor camat, petugas kepolisian memberhentikan dan memeriksa rombongan yang mengenakan bus pariwisata itu. Meski rombongan itu membawa surat keterangan hasil antigen dari daerah asalnya, surat itu sudah berakhir masa berlakunya pada 18 Mei lalu. Sehingga dilakukan rapid antigen. Hasilnya dari 39 penumpang, dua orang dinyatakan positif.
“Keduanya inisial T (51) dan S (71) statusnya semua penumpang. Alamatnya dari Jawa Tengah,” terang Kapolsek Senggigi, AKP Bowo Tri Handoko.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar. Rencananya kedua orang itu akan dilakukan pemisahan dari penumpang lainnya. ”Tujuannya rombongan ini melakukan wisata religi untuk mengunjungi Makam Batulayar,” terangnya.
Berdasarkan informasi pihak bis, rombongan ini membawa hasil rapid tes yang berakhir di tanggal 18 Mei 2021. Sedangkan mereka tiba di Lombok melalui jalur laut pada dini hari kemarin. Setelah dicek ternyata ditemukan dua positif korona. ”Ini hasil dari penyekatan dan pengawasan yang ketat di wilayah Senggigi,” imbuhnya.
Diduga bisa lolosnya rombongan bis pada penyekatan Meninting karena pergantian shift. Disinilah tujuan dari adanya beberapa kali penyekatan di kawasan Senggigi.
”Tempat isolasi masih akan dikoordinasikan dengan Dikes Lobar,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid P3KL Lobar, dr Ahmad Taufik Fathoni menerangkan dua orang yang positif itu langung dilakukan tes PCR di Puskesmas Meninting serta dicarikan lokasi isolasi mandiri. ”Tunggu hasil PCR harus isolasi mandiri dan tidak bisa keluar Lombok sekarang. Kami akan tunggu tiga hari hasil PCR keluar,” terangnya.
Diakui, menangani rombongan dari luar daerah memang agak berat. Kalau ada hasil positif dalam satu rombongan bis, maka semua penumpang harus dirapid antigen. Sisanya yang hasil negatif bisa langsung kembali karena sudah dilakukan rapid antigen. Dikarenakan ini swasta, maka kalau isolasi mandiri membayar pribadi.
”Kalau hasil PCR negatif bisa kita langsung pulangkan, tapi kalau hasil PCR positif lanjut isolasi mandiri,” ujarnya.
Diterangkan, stok kamar isolasi Pemkab Lobar yang penuh saat ini untuk pasien bergejala. Berhubung dua orang ini tidak bergejala, maka akan dipisahkan. ”Lebih rentan bila digabungkan dengan yang bergejala,” tuturnya.
Saat ini yang penting tertangani terlebih dahulu. Nantinya dilanjutkan pelaporan ke Pemkab dengan kondisi yang ada. ”Kita tangani dulu sekarang langsung,” jelasnya. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 375

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *