TERAKHIR SURVEI: Tim surveyor akreditasi berfoto bersama Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri dan Manajemen RSUD Praya di rumah sakit setempat, Sabtu (25/2). (RSUD PRAYA FOR RADAR MANDALIKA)

PRAYA  – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah (Loteng), telah menjalani tahap survei akreditasi yang dilaksanakan oleh tim Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Darma Husada Paripurna (LARS DHP).

Survei akreditasi menuju tingkat paripurna atau bintang 5 ini dilaksanakan secara langsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (24-25/2023) oleh surveyor dari LARS DHP yang beranggotakan dr. Gunawan dan dr. Agus Bintang.

Hari pertama, kegiatan survei atau penilaian di RSUD Praya ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Loteng HM Nursiah, Sekda Loteng Lalu Firman Wijaya, Ketua Komisi IV DPRD Loteng Lalu Sunting Mentas.

Wakil Bupati Loteng HM Nursiah

Hari terakhir, hadir langsung Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng H Suardi.

Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri

Direktur RSUD Praya, dr Mamang Bagiansah mengungkapkan, manajemen di RSUD Praya memang sudah lama berencana dalam mengurus atau mengajukan akreditasi rumah sakit. Proses menuju akreditasi ini sangat lama. Sebelumnya ada survei simulasi dari lembaga LARS DHP untuk melihat kesiapan rumah sakit.

“Akhirnya pada bulan Februari inilah kami bersiap untuk disurvei,” katanya pada Radar Mandalika.

Mulai dari hari Senin (20/2), katanya, RSUD Praya menjalani proses survei akreditasi rumah sakit oleh lembaga akreditasi tersebut. “Hari Senin kami dinilai tentang dokumen-dokumen apa saja yang sudah kami upload di sistem. Kemudian pada hari Jumat dan Sabtu (24-25/2023), tim surveyor datang untuk melihat langsung ke lapangan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, titik tekan dari pada akreditasi ini sesungguhnya adalah bagaimana rumah sakit berproses menjalani standar-standar untuk mutu pelayanan dan keselamatan pasien. “Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan standar itu hampir 798 standar,” sebutnya.

Menurutnya, untuk syarat akreditasi yang dinilai adalah 16 standar. Yaitu mulai dari manajemen staf, sarana prasarana, protokol-protokol atau standar operasional prosedur rumah sakit, dan banyak lainnya. “Itu harus terimplementasi,” jelasnya.

Pihaknya optimis dan yakin, RSUD Praya bisa naik kelas dari Madya ke sertifikat Akreditasi Tingkat Paripurna. Kini,  pihak rumah sakit pemerintah itu tinggal menunggu hasil penilaian survei dari surveyor LARS HDP.

“Kita akan menunggu kesimpulan dari para surveyor itu nanti seperti apa kami menjalankan standar-standar tersebut. Apakah sudah memenuhi atau ada yang kurang dimana itu harus kami benahi,” katanya.

RSUD Praya terus berkomitmen memberikan pelayanan paripurna bagi pasien. Untuk itu, Mamang meminta dukungan dan memohon doa agar RSUD Praya bisa mendapatkan sertifikat Akreditasi Tingkat Paripurna.

“Artinya dari setiap standar-standar itu (ada 16 standar) nilainya untuk seluruh standar itu minimal 80,” katanya. (zak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *