LOBAR—Arah dukungan Partai Gerindra dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Barat (Lobar) 2024 akhirnya terjawab. Partai besutan Prabowo Subianto yang juga presiden terpilih itu resmi memberikan rekomendasi kepada Sekretaris DPD Gerindra NTB Nauvar F Farinduan (Farin) dan Hj Khairatun Fauzan Khalid (Farin-Khairatun) untuk maju Pilkada pada November mendatang.
Surat tugas atau dukungan DPP Partai Gerindra kepada pasangan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Lobar, Farin-Khairatun itu, langsung diserahkan Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat menghadiri Konsolidasi Partai Gerindra NTB di Pullman Hotel Mandalika, Lombok Tengah, Rabu (17/7).
Dikonfirmasi terkait keluarnya surat rekomendasi DPP Partai Gerindra, Farin menegaskan keputusan dukungan itu objektif dari DPP Gerindra. Sebagai pimpinan partai di tingkat provinsi, tugasnya memastikan surat tugas itu diberikan secara kolektif di NTB.
“Tentu DPP sudah menimbang, memeriksa, bahwa memang surat tugas Gerindra di Lobar diberikan ke saya. Tentu sudah atas pertimbangan yang matang,” jelasnya.
Surat tugas yang diterimanya memeritahkan agar memastikan kursi untuk pencalonan pada Pilkada Lobar sudah cukup. Selanjutnya, ia juga memastikan akan melakukan koordinasi dengan DPP, DPD, DPC serta sel-sel Partai Gerindra di Kabupaten/Kota termasuk di Lobar.
“Surat tugas harus dipatuhi oleh seluruh kader Gerindra,” tegasnya.
Diterimanya surat tugas dari Partai Gerindra, membuat pasangan dengan selogan Rintun sudah memenuhui syarat minimal 20 persen kursi DPRD untuk mendaftar di KPU Lobar pada Pilkada 2024. Sebab, sebelumnya pasangan itu sudah menerima rekomendasi dukungan partai Nasdem dengan perolehan 5 kursi DPRD, ditambah Gerindra 4 Kursi.
“Insyaallah ada beberapa partai secara komunikasi sudah cukup bagus. Kita tunggu saja, yang jelas 9 kursi itu sudah mencukupi untuk mendaftar ke KPU,” ujarnya.
Bagaimana dengan B1KWK yang menjadi syarat untuk mendaftar ke KPU? Putra semata wayang mantan Bupati Lobar H. Zaini Arony itu menyatakan bahwa B1KWK dari Partai Gerindra akan dikeluarkan mendekati pendaftaran. Namun, kata dia, surat tugas di Partai Gerindra sudah dalam klausulnya yang pertama adalah kecukupan kursi, yang artinya sudah saya penuhi oleh pasangan Farin-Khaeratun. Kemudian kedua adalah kelengkapan mesin politik baik ditingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Dusun dalam hal ini DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting.
“Jadi kami tidak lagi bicara B1KWK, begitu Surat Tugas keluar, maka partai atau kami sudah harus menyusun, karena partai pendamping sudah lengkap,” imbuh politisi muda itu.
Dia pun menjelaskan, selain partai Gerindra, partai Nasdem pun surat rekomendasi atau surat tugasnya keluar berpasangan. “Secara prinsip kami sudah tidak lagi berpikir B1KWK, saatnya kita kerja terukur untuk pemenangan. Nanti akan dilanjutkan dengan pembagian wilayah dan seterusnya, untuk B1KWK bulan Agustus akan dikeluarkan, dan itu kolektif se-Indonesia,” paparnya lagi.
Ditanya terkait kemungkinan partai Gerindra akan pindah haluan dengan mememberikan B1KWK untuk calon lain, Farin meyakini bahwa di partai Gerindra tidak akan melakukan semacam itu.
“Selama indikator dalam Surat Tugas itu dipenuhi, tidak akan pindah ke lain hati,” tandasnya.
Terkait komunikasinya dengan partai politik lain, Farin lagi-lagi enggan memberikan jawaban gamblang. Namun yang jelas, kata dia, dirinya terus melakukan komunikasi yang intens dengan beberapa partai.
”Insyallah kita tunggu tanggal mainnya,” cetusnya.
Lalu bagaimana dengan posisi Ketua DPC Gerindra Lobar, Hj. Nurhidayah ? lagi lagi Farin tidak menjawab gamblang. Menurut dia, secara prinsip, sebelum Surat Tugas, dirinya dan Hj. Nurhidayah sama-sama berikhtiar untuk mendapatkan rekomendasi dukungan DPP Gerindra.
“Setelah keluar, ya harus legowo. Kita sama-sama kader partai, kita belajar berproses mematuhi perintah pimpinan. Dan dalam point terakhir di Surat Tugas itu akan dilakukan evaluasi apabila partai koalisi tidak terpenuhi,” tutupnya. (win)