PRAYA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardia Rinjani Praya, Lombok Tengah (Loteng) berharap pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Cerorong dan Danau Biru dapat terealisasi di tahun 2024. Dengan pembangunan SPAM tersebut diharapkan bisa menambah kapasitas layanan air bersih PDAM Praya bagi masyarakat pelanggan.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Ardia Rinjani, Bambang Supratomo menjelaskan, pembangunan SPAM Danau Biru ini direncanakan akan menggunakan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Persyaratan untuk pengusulan pembangunan SPAM tersebut seperti Feasibility Study (FS), Detail Engineering Design (DED) serta proposal sudah diajukan ke pemerintah pusat dalam ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Harapan tahun depan (2024,red) dapat direalisasi aliran ini dengan debit 150 liter per detik,” katanya.
Nantinya SPAM Cerorong Danau Biru tersebut akan mengkover masyarakat pelanggan yang ada di wilayah Kecamatan Pringgarata, Kecamatan Jonggat, Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan Praya Barat Daya. “Dalam hitungan mampu mengaliri 15 ribu pengguna hitungan tanpa kebocoran. Normatifnya paling tidak bisa terlayani 10- 12 ribu,” jelas Bambang.
Dengan adanya pembangunan SPAM tersebut diharapkan ke depan layanan air PDAM Praya lebih bagus. Dan, ke depan rumah tangga yang mendapat layanan air bersih PDAM Praya bisa ikut bertambah.
“Semoga layanan ke depan lebih bagus dan cakupan layanan meningkat,” harapannya.
“Dan kita terus lakukan upaya langsung dan tidak langsung kemudian lobi ke pusat supaya segera cair, termasuk Bupati juga demikian,” tambahnya.
Bambang menuturkan, ia bersama Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri telah mengagendakan untuk terbang ke Jakarta dalam rangka menindaklanjuti sejauh mana progres pengajuan proposal pembangunan SPAM tersebut yang telah dikirim ke Kementerian PUPR.
Kebutuhan anggaran pembangunan SPAM Cerorong Danau Biru diperkirakan mencapai Rp 150 miliar. “Kebutuhan anggaran dalam proyek SPAM ini berdasarkan DED sampai mengalir di pengguna (pelanggan) berkisar di angka Rp 125 miliar. Namun progres kita akan bangun dari intik dan distribusi. Kita tidak tahu berapa realisasi nanti dari pengajuan ini,” terangnya.
“Kami minta doa bersama semoga ini bisa realisasi supaya suplai air bersih di Loteng lebih baik lagi,” katanya. (tim)