MATARAM – Memasuki triwulan III pada 30 September 2021, realisasi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2021 di Provinsi NTB hingga 30 September, masih on the treck. Capaiannya sudah mencapai Rp 921,65 miliar atau 48,25 persen dari total anggaran yang berhasil dikontrakkan sebesar Rp Rp 1.76 triliun dari pagu sebesar Rp 1,91 triliun lebih untuk 11 Pemda penerima DAK fisik.
Parahnya dari 10 kabupaten Kota realisasi DAK paling rendah yaitu Lombok Tengah baru diangka 28,34 persen atau pagu DAK-nya sebesar Rp 228,215 miliar baru terealisasi Rp 64,667 Milyar. Hal tersebut berdasarkan data disampaikan
Hal ini diungkapkan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Sudarmanto saat jumpa pers di Mataram, Senin kemarin.
Sudarmanto menyebutkan, realisasi DAK Fisik tertinggi yaitu kabupaten Dompu mencapai 74,97 persen. Meski seharusnya Lombok Timur paling tinggi penyaluran DAK fisik jika dilihat dari jumlah pagu anggaran DAK fisik yang diterima cukup besar mencapai Rp 274, 72 miliar yang sudah dikontrakkan sehingga kalau dilihat sisi jumlah anggaran yang terserap untuk realisasi penyaluran adalah Lombok Timur disusul Kabupaten Dompu.
“Yang paling rendah adalah Lombok Lombok baru mencapai 28,34 persen penyaluran DAK fisik 2021,” bebernya.
Sudarmanto juga menegaskan, jika dari jumlah realisasi penyaluran DAK fisik secara keseluruhan di 11 Pemda penerima DAK fisik di NTB yang telah dibayarkan untuk pekerjaan yang belum selesai. Maka untuk pembayaran tahap kedua dalam penyaluran DAK fisik ketika pekerjaan tahap pertama selesai 50 persen.
“Jadi yang sudah semua dikontrakkan. Kita tinggal bayar-bayar yang belum kerjaannya selesai dan nanti kita akan bayar ditahap kedua setelah tahap pertama kerjaannya selesai 50 persen baru kita bayar yang tahap kedua,” sambungnya.
Lebih lanjut disampaikan, rendahnya realisasi penyaluran DAK fisik di Lombok Tengah disebabkan penyerapan dan capian outputnya tahap pertama sebagai masih dalam proses reviw APIP.
“Yang jelas prestasi Pemda-nya yang belum jalan maksimal. Mengenai apakah proyeknya belum selesai ya bisa ditanyak ke pemda Lombok Tengah langsung,”ungkapnya.
Karena secara detail mengenai bidang apa yang dikerjakan, sambungnya sudah ada di Pemda masing-masing termasuk untuk di Lombok Tengah yang realisasi penyaluran DAK fisik yang masih rendah sekali jika dibandingkan dengan daerah lain dengan capain tertinggi. Hal ini tentu akan menjadi atensi khusus dari DJPB NTB atas capian penyaluran DAK fisik di Lombok.
“Maka akan menjadi perhatian khusus kita untuk Lombok Tengah,” janjinya.
Diketahui dari pagu DAK Fisik 2021 di NTB mencapai Rp 1.91 triliun. Namun realisasi kontrak dari besaran pagu anggaran hingga batas akhir 31 Agustus 2021 sebesar Rp 1.76 triliun atau 92,25 persen berhasil dikontrakkan oleh Pemda. Besaran persentase nilai kontrak ini merupakan gambaran realisasi maksimal DAK Fisik sampai akhir tahun.
Dari 11 Pemda di NTB penerima DAK Fisik tahun 2021, tercatat 8 Pemda berhasil melakukan kontrak di atas 90 persen yaitu Pemda Dompu tertinggi 99,17 persen, Kota Bima dan Kabupaten Bima, Lombok Timur, Sumbawa dan Sumbawa Barat serta Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah . Sementara 3 pemda yang lain, dengan kontrak di bawah 90 persen yaitu Kabupaten Lombok Barat 89,55 persen, Pemprov NTB 88,07 persen, dan Kota Mataram 77,17 persen.
Sudarmanto juga menyampaikan, realisasi DAK non fisik khususnya Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) yang disalurkan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB sampai dengan 30 September 2021 sebesar Rp 689,24 miliar atau 69,74 persen untuk 9.836 sekolah, 1.747.021 siswa.
Sudarmanto juga menjelaskan realisasi kinerja Kementrian Lembaga di NTB sebesar Rp 6,6 Triliun. Masih ada sisa Rp 2,6 Triliun yang akan disalurkan sampai akhir tahun ini. (jho)