MATARAM – Putri anggota DPR RI Dapil Lombok, Haji Bambang Kristiono (HBK) Fraksi Gerindra, Rannya Agustira Kristiono mengaku telah memantabkan niat terjun ke dunia politik pada Pemilu 2024. Rannya memilih mengikuti jejak sang ayah karena ingin mengabdi untuk masyarakat NTB.

“Saya sejak kecil tidak pernah bermimpi masuk dunia politik. Tapi sekarang setelah ada dorongan ayah dan ibu, saya memutuskan untuk maju dari jalur yang berbeda dengan ayah melalui non partai menjadi calon anggota DPD RI Dapil NTB, “ ungkapnya dalam program wawancara eksklusif bersama Radar Mandalika, Jumat siang.

Gadis 22 tahun ini mengaku, dia memutuskan terjun ke dunia politik karena berniat ingin mengabdi untuk masyarakat NTB. “Lombok menjadi rumah kedua saya. Saya kalau di sini lupa pulang ke Jakarta. Intinya saya mau mengabdi untuk masyarakat NTB,” katanya.

Rannya menceritakan, selama ini dirinya hanya sibuk mengurus usaha ayahnya termasuk mengurus Lombok Football Club (LFC) di NTB. Secara kebetulan saat ini di LFB ia menduduki posisi sebagai CFO dan juru bicara.

Mahasiswi Brunel University London ini menambahkan, sejumlah pihak juga mendoron dirinya terjun ke dunia politik. Ia pun menganggap kemudian, politik itu bukan tujan tapi bagaimana bisa sampai ke tujuan.

“Saya terjun ke dunia politik juga karena melihat banyak kekurangan pemerintahan Indonesia. Sebagai anak muda dan memiliki wawasan luas, saya ingin berbuat dari jalur politik,” sebutnya.

Gadis kelahiran 15 Agustus 1999 ini mengaku, di duduk di bangku kuliah tidak pernah mendapatkan Ilmu politik. Rannya hanya suka membaca tentang politik. “Apalagi di Inggris dinamika politik besar dan kuat. Ayah pernah cerita jika politkk itu berat, tapi saya kira ini tentangan. Saya suka tantangan,” katanya.

 

Terjun dunia politik tentunya Rannya ingin menjadikan sebagai jalur mengabdi untuk masyarakat NTB. Belum lagi efeknya dilihat cukup besar. Maka dari itu, dia pun mengaku lebih cenderung melalui non partai. “Kan tahu ayah saya sudah lama masuk di Partai Gerindra, tapi saya juga punya pilihan berbeda,” ungkap gadis yang menguasai empat bahasa ini.

Tidak hanya itu, putri semata wayang HBK mengakui akhir-akhir ini belajar sebagai muslim dengan memulai dari bersedekah. Bahkan apapun yang dia miliki saat ini tidak mungkin dinikmati sendiri.

“Kalau saya melihat yang kurang saat ini di NTB, kurang pemerataan pembangunan dilakuan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kalau ada nasib jadi anggota DPP RI, saya akan memperjuangkan pembangunan yang merata,” janjinya.

Namun jika dilihat dari musuh pada pemilu mendatang di Dapil NTB, diakuinya cukup berat. Namun akan ada tak tik yang disiapkan.

 

Ditambahkan Ranyya, LFC hadir di NTB awal  sekadar hobi dia dan ayahnya. Namun di balik itu semua, ada mimpi memiliki club bola. Tidak lama LFC pun dibentuk dengan dasar juga sebagai sarana olahraga. “Betapa bahayanya narkoba yang menyasar kaum millennial dan LFC kami bentuk sebagai sarana atau tempat olahraga. Di Lombok juga mas banyak lo bibit unggul, itu misalnya Timnas Witan Sulaeman,” sebut Ranyya.

 

Disamping itu, Ranyya menyinggung program pemerintahan Zul-Rohmi yang mengirim mahasiswa kuliah ke luar negeri. Menurutnya, ini program yang begitu besar manfaatnua untuk generasi NTB

“Cuma sayang kenapa tujuannya ke Eropa Timur, kalau saya justru kiblatnya ke Turki karena di sana mayoritas orang muslim agar mereka merasakan seperti kampung halaman sendiri,” pungkasnya.(red)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *