MATARAM – Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan fogging atau pengasapan guna memberantas nyamuk Aedes Aegyti yang mengakibatkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara. Fogging dilaksanakan di Lingkungan Sindu Barat dan Sindu Timur, Jumat (5/03).
“Kegiatan fogging dilakukan di empat titik. Satu gang di Sindu Barat dan tiga gang di Sindu Timur,” kata Lurah Cakranegara Utara, I Gde Sweca, kepada Radar Mandalika, kemarin.
Bersama tim dari Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Sosial (Kesos), Sweca ikut turun ke lapangan dalam pelaksanaan fogging. Sebelumnya, kegiatan serupa pernah dilakukan di Sindu Barat. “Untuk Sindu Barat sudah dua kali di-fogging. Sedangkan Sindu Timur baru sekali,” tutur dia.
Kegiatan fogging dilakukan menyusul karena adanya warga yang terpapar positif DBD di dua lingkungan tersebut. Di mana terdapat 10 orang warga positif DBD di Sindu Timur dan empat warga di Sindu Barat. Mereka sempat dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Namun, mereka sudah sembuh dan kembali ke timpat tinggal masing-masing.
“Di Lingkungan Tohpati, Seksari, sama Karang Mas-Mas belum ada informasi dari kepala lingkungan,” kata Sweca.
Dikatakan, sebelumnya pihak kelurahan melalui kader posyandu bersama pihak dari Puskesmas Karang Taliwang sudah melakukan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) wabah DBD. Dan juga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh lingkungan. Bubuk abate ditaburkan di tempat-tempat genangan. Seperti bak mandi, ember, dan lainnya.
“Dari puskesmas ngasih abate. Sudah dilakukan lewat kader,” kata Sweca.
Dia mengimbau selama musim penghujan agar warga masyarakat tetap aktif menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan. Dengan melaksanakan 4 M. Yakni menguras, mengubur, menutup, dan memantau. Imbauan ini selalu disampaikan kepada masyarakat lewat kepala lingkungan (Kaling) dan kader posyandu.
“Kita juga mengaktifkan program 1R.1J (1 Rumah. 1 Jentik) serta gotong royong di lingkungan bersama masyarakat,” ungkap Sweca.
Menurutnya, selama ini masyarakat masih kurang sadar dalam menjaga kebersihan. Hal ini tentu menjadi tantangan pihak kelurahan dalam upaya memberantas wabah penyakit DBD. “Cuman sekarang yang menjadi masalah kesadaran masyarakat itu kurang yang namanya untuk kebersihan lingkungan,” keluh Sweca. (zak)