PRAYA – Puncak panen padi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diprediksi terjadi pada awal April 2024.

Dengan asuknya musim panen padi ini pasti akan mempengaruhi harga beras yang mukanya melambung akan mengalami penurunan. Mengingat banyaknya stok padi di tingkat petani dan masyarakat.

“Gabah kering panen itu terakhir di harga Rp 530 ribu – 600 ribu perkwintalnya, sementara terakhir beras di harga 11.500 kemarin kita beli,” ungkap Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Loteng, M Zaenal.

Dikatakan, wilayah Loteng yang sedang dan telah melakukan panen padi ini paling banyak di wilayah utara dan tengah. Seperti di Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Praya, Praya Tengah, Praya Timur, Kopang dan Janapria. Produksi beras di sejumlah kecamatan itu hampir merata.

“Perkiraan puncak panen kita di Loteng akan terjadi pada akhir bulan Maret – awal April 2024,” katanya.

Kemudian, luas lahan yang telah dilakukan panen padi itu sudah 25 persen dari luas lahan sawah Loteng yakni seluas 52.000 hektare. Dengan hasil kualitas panen di musim tanam pertama 2024 ini katanya kualitas bagus. Dan hasil panen hasil dari 25 persen ini sejumlah 75.000 ton lebih ketika asumsi hasil 5 ton gabah perhektarnya.

“Tahun 2024 ini kita target 480.000 ton gabah kering giling, dimana target ini dibuat pada Agustus 2023 lalu. Jika dibandingkan dengan target 2023 yakni di angka 465.271 ton, Sementara capaian tahun 2023 yakni 514.584 angka sementara. Dengan luas lahan panen 89.731 hektar tingkat hasil panen di angka 57,35,” benernya. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 488

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *