KLU – Objek wisata dan kuliner di Kabupaten Lombok Utara (KLU) tidak kalah menarik dengan wilayah yang ada di kabupaten/kota lainnya. Namun demikian upaya promosi atau pemasaran diakui masih menjadi kelemahan.
Oleh sebab itu, Dinas Pariwisata Lombok Utara pada Kamis (25/5/2023) menggelar pelatihan bagi sejumlah pelaku usaha wisata yang ada di Lombok Utara untuk memperkuat kapasitas SDM dalam membranding pemasaran dan penjualan usaha wisata dengan sistem yang lebih modern yakni digitalisasi.
Sekdis Dinas Pariwisata KLU, Ali Zulkarnaen menyampaikan pelatihan digitalisasi yang digelar tujuannya diharapkan agar pengelola destinasi wisata seperti pokdarwis, dan yang lainnya dapat memasarkan objek wisata secara modern yakni dengan sistem digitalisasi. Seiring dengan perkembangan tekhnologi yang pesat transformasi ke sistem digital ini dianggap penting dan lebih efektif dalam promosi.
“Kita jangan hanya pemasaran dalam daerah saja, kita ingin destinasi wisata apa yang kita miliki dapat terekspose keluar hingga mancanegara,” terangnya.
Dari pelatihan ini, kata Ali, nantinya para narasumber memberikan pemahaman kepada peserta bagaimana mengambil photo yang baik dan menarik. Dan, bagaimana dapat menembus algoritma media sosial seperti Tik tok, Instagram, Twitter dan lainnya sebagai alat promosi sehingga informasinya menarik dan tersebar lebih luas.
“Sejatinya kita punya potensi yang banyak wisata pantai, air terjun kita punya, tinggal sekarang bagaimana objek ini kita promosikan dengan baik,”bebernya.
Sementara itu, pihaknya mengklaim tidak saja fokus pada pemasaran atau penjualan, namun semua aspek berjalan seperti pembenahan sarana prasarana fasilitas wisata, peningkatan kapasitas SDM pelaku wisata.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang PSDP Dispar Lombok Utara I Wayan Subade menyampaikan, pelatihan digitalisasi branding pemasaran dan penjualan pada desa wisata, home stay, kuliner dan lainnya menghadirkan 40 peserta dari berbagai kalangan pelaku usaha wisata itu sendiri.
Pihaknya menjadwalkan pelatihan menghadirkan para narasumber yang ahli di bidangnya seperti akademisi dosen STTP Mataram, dan ada dari unsur praktisi,
“Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, dua hari pemberian teori dan satu hari praktek lapangan untuk praktek lapangan nantinya kami akan kunjungi Air terjun kerta Gangga, sebagai salah satu objek wisata daerah yang kita miliki,” bebernya.(dhe)