MATARAM – Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyatakan bahwa persoalan visa yang sempat menghambat keberangkatan jemaah calon haji asal NTB sudah hampir seluruhnya teratasi.

Dalam keterangannya, Iqbal menegaskan bahwa sejak awal dirinya terus memantau perkembangan melalui komunikasi intensif dengan Kepala Kanwil Kemenag NTB, Duta Besar RI di Arab Saudi, serta Dirjen Penyelenggaraan Haji.

“Sejak hari pertama saya selalu berkomunikasi dengan Pak Kanwil, Pak Dubes kita di Arab Saudi, dan Dirjen Haji, menanyakan perkembangan keberangkatan jemaah,” ujar Iqbal didampingi Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz usai melepas keberangkatan jemaah calon haji asal Bima di Asrama Haji Embarkasi Lombok. Selasa, (06/05).

Ia mengakui bahwa sempat ada sejumlah jemaah dan petugas yang harus menunda keberangkatan karena belum mendapatkan visa. Namun, ia menegaskan bahwa permasalahan tersebut tidak hanya terjadi di NTB, melainkan juga di beberapa provinsi lain di Indonesia.

“Ini murni masalah administratif dan Alhamdulillah sekarang sudah teratasi. Tadi saya dapat informasi dari Pak Kanwil, 98 Persen visa jemaah sudah selesai,” jelasnya.

Gubernur juga menyampaikan kabar menggembirakan bahwa jemaah dari Bima hari ini seluruhnya telah mendapatkan visa, termasuk para petugas. Ia menilai ini sebagai tanda perbaikan sistem yang dilakukan berbagai pihak, baik dari pemerintah Arab Saudi, Kementerian Agama, maupun Kanwil Kemenag di daerah.

Gubernur menyatakan bahwa semua pihak sudah bekerja maksimal. Meskipun masih aja ada sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, misalnya ada yang tidak bisa berangkat karena alasan kesehatan atau diblokir oleh pemerintah Saudi karena masalah keimigrasian.

“Ada yang pernah mungkin tinggal di sana kemudian memang sudah masuk dalam daftar blokir dari pemerintah Saudi,”Jelasnya.

“Kalau selain daripada itu insya Allah semuanya akan berangkat baik jamaahnya maupun petugasnya Insyaallah,”tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa Konsulat Jenderal RI di Jeddah telah memastikan jemaah yang sempat terpisah dari mahramnya akibat keterlambatan visa, akan kembali disatukan saat tiba di Tanah Suci.

“Panitia di sana akan berusaha maksimal demi kenyamanan seluruh jemaah,” pungkasnya. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *