JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA PANEN: Terlihat para petani di Desa Pelambik, Lombok Tengah saat ngerampek padi, belum lama ini.

MATARAM – Salah satu upaya Gubernur NTB, H. Zulkifliemansyah menyerap produksi beras petani dengan mengharuskan ASN NTB membeli beras petani yaitu 10 kg/orang/bulan yang dipotong melalui dana Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sesuai Keputusan Gubernur Nomor 501 -394 tahun 2021.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Muhammad Riadi membeberkan, bulan April ini masih menjadi bulan cukup rawan anjloknya harga gabah petani. Beruntungnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) masih tetap membeli gabah petani.
” Tapi akan jadi persoalan di April ini kalau gudang-gudang Bulog ini berasnya tidak dikeluarkan,” ungkapnya.

Hingga hari ini, Bulog masih buka gudang dengan nilai pembelian beras petani mencapai 1.000 ton perhari.

“Yang kita khawatirkan saat panen ini akan penunuh gudang Bulog,” katanya.

Untuk itu yang bisa menjadi solusi gudang-gudang mitra Bulog yang lain harus kosong. Diharapkan juga ada kenaikan mobilisasi nasional. Stok di Bulog ini didistribusijan ke kabupeten yang lain supaya gudang Bulog tetap bisa diisi gabah petani.

“Mudah-mudahan kita berharap tidak ada gejolak. Bulog konsisten melakukan pembelian,” terangnya.

Riadi mengatakan, solusi yang lain juga gubernur NTB telah bersurat ke Menteri Sosial yang isinya meminta agar Program Harapan Keluarga (PKH) yang sebelunnya bentuk bantuan langsunt tunai dapat diubah menjadi bantuan dalam bentuk beras. Surat gubernur itu tertanggal 30 Maret dengan Nomor: 521/TP.290/Distanbun.

“Untuk (beras) yang surplus,” katanya.

Berdasarkan analisis ketersediaan konsomsi dan Surplus beras yang diperlihatkan koran ini stok beras sejak Januari hingga Mei 2022 mencapai 975,7 ton jenis Gabah Kering Giling (GKG). Produksi bersih 904,5 ton. Sementara setalah konsumsi masyarakat NTB maka surplus beras mencapai 286,8 ton.

“Produksi 975 ton. Dimakan 559,8 ton dan surpulus 286.808 ton,” terangnya.

Dilihat dari data produksi padi di masing-masing kabupaten kota sampai Mei yaitu 975,768 ton, di antaranya bulan Januari produksi padi sebesar 27,628, Februari 48.337, Maret 547,992 ton, April 261,897 dan Mei berjumlah 89.913 ton.

Pemprov NTB pun telah bersurat ke Dirut Bulog agar Bulog dapat menyerap beras petani sesuai HPP tertanggal 30 Maret Nomor: 521/TP.289/Distanbun.

Berdasarkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di masing-masing daerah di Lombok Barat 4.000/kg, Lombok Tengah 3.700/kg, Lombok Timur 4.050/kg, Sumbawa Barat 3.400/kg, Sumbawa 3.500/kg, Dompu 3.400/kg dan Bima 3.500/kg. Untuk Gabah Kering Giling (GKG) Lombok Barat 5.400/kg, Lombok Tengah 4.900/kg, Lombok Timur 5.250/kg dan Dompu dan Bima 5.000/kg. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *