LOTENG—Potensi pengembangan industri kreatif dengan produk tenun tradisional mendapat perhatian dari Pemda Lombok Tengah (Loteng). Usai kegiatan pembagian benang untuk penenun dan pengrajin di wilayah Kecamatan Praya Timur tepatnya di Pasar seni Sengkerang oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng yang di hadiri oleh Wakil Bupati Loteng, Dr HM Nursiah.

Usai kegiatan tersebut, Wabup Loteng juga meninjau langsung ke salah satu lokasi penenun lokal yakni di Dusun Gantar, Desa Jero Puri.

“Alhamdulillah, khusus Desa Jero Puri kemarin dikasih benang untuk nenun sebanyak 110 penenun, kehadiran pejabat di Pemkab Loteng memberikan semangat lebih bagi penenun utk terus menggiatkan ekonomi lokal seperti ini,” terang Pjs Kades Jero Puri, Akhmad Gazali.

Sementara itu, Ketua BPD Jero Puri, Sumidah mengungkapkan, ada tiga potensi besar untuk menjadi sumber ekonomi di Desa Jeropuri yang bertaraf nasional diantaranya pengembangan hasil pertanian tembakau, pengembangan hasil pertanian buah melon, dan hasil tenun kain motif kembang komak serta songket.

“Karena itu Desa Jero Puri juga berpotensi menjadi desa adat, karena masyarakatnya kukuh, tegak dan intens melaksanakan kegiatan adat yang tidak dimiliki desa lain di Lombok Tengah maupun NTB. Seperti ritual adat bale belek, ritual adat kunjungan Makam Mbung puntik setiap bulan 7 dan 9 bulan Sasak, ritual adat Nede (doa bersama),” jelasnya.

Di tempat sama, Wabup Loteng, HM. Nursiah berpesan, terkait kerajinan tenun /nyesek harus terus bisa ditingkatkan produktifitas dan kualitasnya. Sebab, di era saat ini masyarakat sudah mulai jarang yang bisa menenun.

“Terutama sekali saat ini banyak sekali kelompok atau masyarakat yang membutuhkan kain tenun bahkan di setiap event, kain tenun ini selalu dipromosikan Pemkab Loteng, jadi potensi ini harus terus dimaksimalkan,” ajaknya. (fiz)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *