MATARAM – Persoalan sampah di Kota Mataram belum tuntas terselsaikan. Betapa tidak, akhir-akhir ini potensi penumpukan sampah tidak saja terjadi di tempat pembuangan sementara (TPS). Melainkan sampah juga kerapkali menumpuk di pasar tradisional dan berceceran di pinggir jalan. Hal ini tentu membuat wajah Mataram sebagai ibu kota Provinsi NTB tampak kumuh.
Potensi sampah menumpuk di Kota Mataram salah satu tantangan berat yang menanti H Mohan Roliskana, yang merupakan Wali Kota Mataram terpilih hasil Pilkada 2020 yang saat ini belum dilantik. Persoalan sampah ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah dan mau tak mau harus ditangani oleh Mohan.
Apalagi Mohan sendiri telah berjanji nantinya akan memprioritaskan penanganan sampah saat setelah dirinya dilantik sebagai Wali Kota Mataram. Namun, dalam menangani sampah tidak semudah membalik telapak tangan. Melainkan dibutuhkan sinergitas, kreativitas dan inovasi serta kebijakan atau intervensi yang tepat dari pemerintah daerah.
Dalam penanganan sampah, sikap yang cepat tanggap dari Pemkot Mataram sangat dibutuhkan masyarakat. Jangan sampai potensi penumpukan sampah hingga meluber ke pinggir jalan kembali terjadi seperti halnya yang terjadi di TPS Karang Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, belum lama ini.
Menurut Camat Cakranegara, Muhammad Erwan, bahwa persoalan sampah di ibu kota juga merupakan salah satu PR yang menanti Wali Kota Mataram yang baru. Namun demikian, pihaknya di jajaran pemerintah kecamatan dan kelurahan akan mendukung kebijakan kepada daerah dalam mengatasi persoalan sampah.
“Kami sebagai jajaran yang di bawah harus memberikan pelayanan terbaik dalam rangka menunjang kinerja dari wali kota yang baru,” kata dia.
Menyoal sampah yang sempat menumpuk di salah satu TPS yang berada di wilayah kerjanya. Erwan menegaskan, penanganan sampah yang ada di TPS merupakan tugas dan tanggung jawab dari Orgnasisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram. “Jadi, bukan ranah kecamatan/kelurahan,” kata dia.
Erwan menerangkan, tugas dari pemerintah kelurahan yakni cuma menangani sampah dari lingkungan/rumah tangga untuk selanjutnya dibawa ke TPS. Selanjutnya, persoalan sampah yang ada di TPS adalah tugas DLH Kota Mataram. “Jika (sampah) terjadi tercecer di TPS maka itu merupakan tanggung jawab dari Dinas Lingkungan Hidup,” jelas dia.
Selain persoalan sampah. Erwan mengatakan, Wali Kota Mataram yang baru juga dihadapkan dengan persoalan pelayanan kepada masyarakat. Di mana wali kota yang akan dilantik diharapkan nantinya mampu meningkatkan pelayanan-pelayanan publik. “Tentu sesuai dengan visi misi wali kota yang baru,” cetus dia.
Sebelumnya, begitu setelah dilantik sebagai Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana berjanji akan memprioritaskan penanganan sampah. “Menjadi prioritas utama saya lah selsai pelantikan besok. Ini yang saya tangani lebih awal,” ungkap dia.
Mohan tidak menampik bahwa masalah sampah masih menjadi isu utama di Kota Mataram. Karena itu, dia mengaku sudah menyiapkan rencana atau planning terkait penanganan sampah. Sebagai kepala daerah nantinya dia akan menggerakkan atau memobilisasi semua sumber daya yang ada.
“Karena sampah cukup mengganggu polusi penglihatan. Sampah ini saking baunya juga. Di kota tidak boleh sampah berserakan di mana-mana dan tidak tertangani dengan baik,” ulas dia.
Mohan mengatakan, banyak hal yang perlu dibenahi ke depan terkait penanganan sampah. Baik dari sisi infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan menagemen di tubuh dinas terkiat. “Persoalan menagemen yang ada di organisasi yang menangani sampah perlu kita perbaiki juga,” ungkap Politisi Golkar itu. (zak)