MATARAM–Pembukaan penempatan kerja diluar negeri menjadi fokus untuk dilakukan pemerintah. Terbukanya peluang kerja diluar negeri ini akan berdampak besar terhadap pemasukan devisa negara. Oleh karenanya Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Muazzim Akbar mendorong pemerintah supaya membuka moratorium negara-negara yang masih ditutup saat ini.

Menurutnya potensi devisa dari PMI jika semua negara dibuka untuk PMI mencapai 1000 Triliun. Dengan adanya uang atau devisa yang dikirim dari luar negeri berdampak bagi kesejahteraan warga negara Indonesia.

“Saya mendorong kepada pemerintah melalui Kementerian P2MI, jika memang ada beberapa negara penempatan yang hari ini moratorium agar dibuka,” ujar Muazzim Jumat (03/01) disela-sela kunjungan ke Kantor BP2MI NTB di Mataram.

Ketua DPW PAN NTB itu menjelaskan, melalui pembukaan moratorium ini maka ruang yang seluas-luasnya bagi warga Indonesia untuk bekerja di luar negeri semakin terbuka lebar. Pemerintah dalam hal ini juga harus melakukan pengawasan secara maksimal bagi pelindungan yang memadai bagi para pahlawan devisa.

Dengan peluang kerja yang terbuka luas diluar negeri ini maka berdampak positif terhadap devisa negara dan muaranya untuk kesejahteraan rakyat.

“Tinggal tugas kita sebagai pemerintah, untuk mengawasi, untuk melindungi mereka yang sudah bekerja keluar negeri supaya peningkatan devisa yang diharapkan oleh presiden Prabowo bisa maksimal dan bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Muazzim menuturkan bahwa devisa yang masuk ke Indonesia saat ini sekitar 360 triliun. Jika semua moratorium telah dibuka maka pihaknya optimis, devisa yang masuk akan mencapai 1000 triliun. Terlebih dengan adanya Kementerian P2MI maka moratorium pada tahun 2025 ini bisa dibuka dalam memberikan ruang seluas-luasnya bagi PMI bekerja di luar negeri. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 346

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *