ilustrasi oksigen

MATARAM – Di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di daerah, oksigen menjadi kebutuhan vital. Untuk itu, wakil rakyat di DPRD Provinsi NTB meminta Pemprov memastikan kembali ketersediaan stok oksigen di dalam daerah. Hal itu penting untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19.

“Pemerintah Provinsi harus memastikan ketersediaan stok tabung oksigen,” tegas anggota Komisi I DPRD NTB, Najammudin Mustafa, Kamis kemarin.

Najam menyampaikan hal itu lantaran dia mendengar banyak isu terkait dengan kelangkaan tabung oksigen di NTB baru-baru ini. Karena itu, Najam meminta Pemprov agar bergerak lebih cepat untuk mengatasinya.
“Kenapa bisa langka? maka Pemprov harus sigap dalam hal ini,” katanya.

Tidak hanya itu, Najam mendorong aparat kepolisian untuk ikut terlibat dalam proses pengawasan dan pengawalan ketersediaan tabung oksigen. Sebab tidak menutup kemungkinan kelangkaan tabung oksigen bisa terjadi karena ada upaya permainan dari pelaku usaha tabung oksigen.
“Ini harus dikontrol dengan ketat, jika masih kita lihat langka maka pemerintah lewat aparat kepolisian harus segera bertindak tegas,” pintanya.

Menurut politisi PAN tersebut, dia memandang sangat penting kehadiran pemerintah dalam situasi saat ini. Pemerintah harus bisa memberikan kepastian dan menjamin semua kebutuhan masyarakat, termasuk tabung oksigen. “Jangan bikin masyarakat panik, ketakutan, kalau langka begini rakyat ndak bisa tenang,” tegasnya.

Terpisah, Pemprov NTB sudah memastikan stok tabung oksigen dan obat-obatan untuk penanganan pasien Covid-19 masih aman. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr Lalu Hamzi Fikri menegaskan terkait dengan ketersediaan tabung oksigen di NTB sudah sangat mencukupi. “Kalau ada dari luar untuk permintaan oksigen, kita penuhi dalam daerah dulu. Ndak usah kita kirim ke luar daerah,” katanya yang dikonfirmasi terpisah.

Fikri menjelaskan kebutuhan oksigen di NTB sebesar 70 persen untuk medis dan 30 persen untuk industri. Berbeda dengan Pulau Jawa, kebutuhan oksigen untuk industri mencapai 70 persen sedangkan untuk medis 30 persen.(jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 170

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *