MATARAM – Ditengah kabar potensi komposisi partai koalisi untuk pengusungan calon gubernur NTB wakil gubernur NTB, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB justru menegaskan mekanisme partai masih tengah berlangsung. Seluruh Balon yang sudah mendaftar masih terus dipertimbangkan PKB untuk diberikan rekomendasi.

“Sedang menpertimbangkan semuanya,” ungkap Ketua DPW PKB NTB, Lalu Hadrian Irfani di Mataram kemarin.

PKB tidak mau gegabah memutuskan rekomendasi sesegera mungkin. Disamping Uji Kelayakan dan Kepatutan masih tengah berjalan, pertimbangan lainnya kapasitas dan elektabilitas serta komitmen visi calon gubernur wakil gubernur membangun daerah bersama dengan PKB menjadi pertimbangan penting dalam menetapkan siapa yang hendak diusung.

Miq Ari begitu dipanggil ketua Komisi V DPRD NTB itu meyakini kemenangan Paslon yang berkontestan merebut kursi NTB 1 tentu yang diusung PKB. Alasannya, Pileg 14 Februari lalu salah satu indikator kuat raihan suara keseluruhan PKB di NTB.

“Makanya kami hati hati menentukan. Kapasitas elektabilitas dan komitmen visi misi membangun daerah bersama dengan PKB perlu menjadi catatan penting,” terangnya.

Namun demikian PKB pun sudah menargetkan seluruh Balon yang akan diusungnya akan klar bulan ini.

“Insya Allah bulan Juni ini (rekomendasi keluar). Kita lagu cari momen yang pas untuk umumkan,” katanya.

Sementara itu, Miq Ari juga menyinggung isu koalisi dukungan Pilpres akan terjadi di NTB. Misalnya Pilgub DKI dimana PKB, PKS dan Nasdem akan bersama-sama di Jakarta. Namun, katanya itu hanya baru berlaku di DKI saja. Itu artinya PKB di NTB sampai saat ini tidak bisa mengamini bahwa partainya akan berlabuh ke Zulkieflimansyah. Pihaknya masih menunggu petunjuk Ketua Umum DPP PKB, A Muhaimin Iskandar.

“Sepertunya baru untuk Pilkada DKI. (NTB)
belum dapat arahan dari Ketum.
Jika memang kami sudah dapat arahan, maka tentu kami laksanakan. Tapi sejauh ini untuk NTB blm ada perintah demikian,” terangnya.

PKB, lanjutnya membuka ruang komunikasi koalisi dengan partai manapun. Tidak terpaku pada koalisi Pilpres. Apalagi sejauh ini belum ada intruksi khusus untuk NTB.

“Dari kami belum ada intruksi demikian. Kita membuka komunikasi koalisi dengan partai manapun. Tidak terpaku pada koalisi Pilpres,” ujarnya.

Lain halnya dengan Nasdem NTB yang hari ini menjadi jadwal untuk diplenokan DPP Nasdem Balon yang akan diusungnya.

“Pleno untuk DPW NTB jadwalnya Besok pagi (hari ini). (Langsung) rekomendasi,” ungkap Sekwil DPW Nasdem NTB, Wahidjan.

Wahidjan mengatakan secara khusus belum ada yang mengerucut Bacalon gubernur ini.

“Yang  jelas kami dari DPW menyerahkan semuanya keputusan kepada DPP. Semua kewenangan terkait rekomendasi dan SK itu di DPP,” ujarnya.

Untuk partai mitra koalisi, sejauh ini belum ada arahan dari DPP. Sehingga pihaknya sampai saat ini masih belum memiliki kepastian bentuk koalisi dengan Parpol mana saja. Namun komunikasi politik masih serius dilakukan oleh pimpinan Nasdem dengan pimpinan partai lainnya dalam rangka untuk menemukan kesamaan pandangan dalam Pilkada ini.

Sementara itu, informasi yang diserap koran ini, dari jumlah kursi di DPRD NTB yang ada saat ini, Paslon gubernur wakil gubernur akan terbentuk menjadi empat kontestan. Bapaslon Rohmi – Firin akan diusung Perindo, PDIP dan juga dikabarkan akan diusung PPP. Zul – Uhel akan diusung PKS, Hanura. Kabar Nasdem akan menjadi mitra koalisi untuk memenuhi syarat minimal kursi pencalon sebanyak 13 kursi. Berikutnya Gita – Sukiman akan diusung Golkar. Kabar menguat juga akan diusung PKB. Gita Senin (04/06) telah selesai mengikuti UKK DPP PKB di Jakarta. Ketua DPW PKB NTB, Lalu Hadrian Irfani dan Balon Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi menunjukkan salam kompak usai UKK tersebut. Selain Golkar PKB, kabar angin Sukiman malah lebih dahulu mengonci Nasdem.

Sementara Bapaslon terakhir, Lalu Iqbal sampai hari ini belum terlihat siapa yang akan mendampinginya. Iqbal akan diusung Gerinda dan PAN. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 406

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *