MATARAM – Pertumbuhan ekonomi terendah di NTB bukan kali ini saja terjadi. Malah NTB pernah berada di posisi paling terendah se nasional diangka 1,8 persen. Kejadian itu terjadi saat kepempinan NTB, Zul – Rohmi.

“Tahun 2023 (Era Zul -Rohmi) pertumbuhan ekonomi NTB secara kumulatif tercatat sebesar 1,8 persen. Dan itu tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi terendah di Indonesia,” ungkap Plt Kadis ESDM NTB, Wirawan Ahmad di Mataram. Rabu, (28/05).

Mantan Asisten III Setda NTB tersebut justru kembali membuka dokumen video lamanya. Menjelaskan penyebab pertumbuhan ekonomi NTB paling buncit. “Video ini video lama. Namun relevan untuk menjelaskan kondisi yang terjadi saat ini,” katanya.

Rendahnya pertumbuhan ekonomi secara kumulatif itu, dipicu oleh adanya kontraksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II Tahun 2023 yakni sebesar minus 1,54 persen.

Kontraksi ekonomi kini kembali terjadi di NTB. Masalahnya sama persis dengan yang terjadi hampir dua tahun yang lalu.

“Jadi ini bukan kali pertama terjadi,” katanya.

Katanya, salah satu solusi, harus ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk memberikan relaksasi ekspor konsetrat dalam jumlah dan waktu yang dibatasi.

“Sampai dengan smelter bisa beroperasi secara optimal memenuhi target produksinya,” pungkas Kadispora NTB itu. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *