MATARAM – PT BPR NTB (Perseroda), menggelar pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) bagi semua karyawannya. Pelatihan ini digelar dua hari (3-4) November 2024, di Lombok Astoria, Mataram.

Sebanyak 500 karyawan dari 44 cabang wilayah Se-NTB turut serta dalam pelatihan berbasis kecerdasan emosi dan spiritual itu.

Ketut Sudharmana, Direktur Utama PT BPR NTB (Perseroda), mengatakan kegiatan ini ditujukan sebagai bentuk pembinaan dan pembangunan nilai karakter bagi seluruh karyawan. Demi menyatukan frekuensi dalam membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.

Dirinya menyadari, adanya ketimpangan dan masalah di internal perusahaan dapat menghambat produktivitas karyawan dan kinerja perusahaan.

Untuk itu, internalisasi karakter diharapkan dapat menekan dan meminimalisir kasus fraud atau tindakan culas di tubuh perusahaan.

“Sebagai lembaga pelayanan jasa keuangan, yang mengelola dana masyarakat, tentunya sangat terkait dengan prinsip kejujuran dan amanah dalam menjalankan aktifitas pekerjaan. Sehingga kepercayaan publik bisa tetap terjaga,” ujarnya.

Karena itu, melalui pelatihan ESQ ini, para karyawan ditanamkan tujuh spirit utama, nilai karakter kebangsaan, yang diharapkan mampu diterapkan di lingkungan kerja bank perkreditan rakyat milik daerah ini.

Tujuh nilai dasar dalam ESQ itu meliputi: nilai jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil dan peduli.

“Saya bersama jajaran direksi berkomitmen menerapkan tujuh nilai ini, sebagai langkah pembenahan dan penguatan moral,” kata Sudharmana saat diskusi bersama rekan pers.

“Banyak kejadian-kejadian (negatif, red) masa lampau yang kami ingin kikis melalui ESQ ini. Yakni dengan perbaikan hati dan orientasi kerja para karyawan,” tambahnya.

 

Rekomendasikan Talent DNA Karyawan

Implementasi ketujuh nilai tersebut dalam aktivitas kerja perusahaan, diharapkan dapat mempertahankan kinerja positif perusahaan yang selama ini telah terbangun.

Output training ESQ ini nantinya akan dihasilkan data rekomendasi talent DNA para Karyawan. Data ini nantinya bisa dipakai sebagai bahan assessment pejabat dan rekrutmen pegawai.

Data yang tersaji dapat berupa sifat karyawan, kepemimpinan dan visinya, serta tingkat kompetensinya.

“Dengan model isian daftar kuisioner maka akan keluar data hasilnya,” ujar Ketut Sudharmana.

Sementara itu, untuk sisi laporan kinerja keuangan, tercatat PT BPR NTB (Perseroda) telah membukukan laba yang tergolong prestisius selama tahun 2023 kemarin.

“Tahun lalu kami laba Rp 28 Miliar. Sedangkan tahun ini hingga bulan Oktober saja sudah Rp 28 Miliar. Masih ada dua bulan lagi untuk mengejar target Rp 32-33 Miliar, ” ungkapnya.

Menurut dia, angka laba itu dalam jajaran BPR di tahun yang sama, justru menjadi rekor tertinggi se-Indonesia.

“Kalau dari sisi pertumbuhan (nilai aset), sudah diakui OJK, pertumbuhan kami bagus. Sedangkan kalau di NPL (Non Performing Loan) kinerja kami tidak kelihatan, tapi ada anomali,” katanya.

“Laba bagus, Instrumen LOA (Letter Of Authorization) menghasilkan laba Bagus itu anomalinya,” sambung dia.

Terkait adanya temuan OJK, Direktur Operasional PT BPR NTB (Perseroda) H Usman mengungkapkan, dalam dua periode pemeriksaan kinerja keuangan yang telah dilalui, telah terjadi penurunan kasus.

“Itu artinya ada perbaikan yang telah kami lakukan, dan apa yang menjadi temuan lalu itu sudah ditindaklanjuti,” ujarnya dihadapan media.

“Semoga tidak terulang kembali dengan masalah yang sudah ada,” pungkasnya. (ziz)

100% LikesVS
0% Dislikes
Post Views : 287

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *