PRAYA – Sampai detik ini belum diketahui penyebab 19 ekor kerbau mati mendadak di dekat Sirkuit Mandalika di Dusun Ketapang Desa Kuta, Kecamatan Pujut. Pemerintah melalui dinas terkait mengaku belum menerima hasil uji laboratorium (lab) di Balai Besar Veteriner Denpasar, Bali.
“Belum neh, ada kesepakatan dengan Dinas Peternakan Provinsi untuk menunggu hasil uji klinis dari Balai Veteriner Denpasar,” ungkap Sekretaris Dinas Pertanian Lombok Tengah, Taufikurahman saat dikonfirmasi Radar Mandalika, Selasa kemarin.
Dijelaskannya, ketika hasil belum ada maka secara otomatis pihaknya dari dinas belum bisa memberikan press release.”Jadi saat ini hanya menunggu,” jawabnya singkat.
Informasi yang diterima, kuat dugaan kerbau yang mati mendadak disebabkan penyakit septicaemia epizootica (SE). Penyakit menular kepada hewan kerbau dan sapi.
Sementara itu, Dokter Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Muslih tidak mau bicara.”Mas, nanti hubungi dinas kabupaten,” katanya.
Sementara dikonfirmasi beberapa kali lagi, tidak ada respons. Terkesan ada yang ditutupi dalam kasus kematian kerbau warga Kuta ini.(red)
