LOBAR–Pengajuan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Barat (Lobar) sudah dilayangkan Bupati Lobar ke provinsi. Menyusul kepindahan H Baehaqi menjadi dosen terhitung 1 Oktober mendatang. Sayangnya usulan tiga nama Plt itu terkesan tertutup. Bahkan orang nomor satu di Lobar itu enggan membuka nama yang diusulkannya. Hingga menimbulkan protes kalangan DPRD Lobar.
“Ya kalau menurut saya, Bupati sampaikan saja secara terbuka 3 nama yang diajukan, biar publik tahu,” kata Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah, Kamis (29/9).
Ditegaskan Ketua DRRD Lobar tersebut, persoalan siapa yang dipilih Bupati nantinya, tentu itu menjadi kewenangan Bupati dan pejabat tinggi di atasnya. Hanya saja, nama-nama yang diusulkan itu menjadi penting untuk diketahui masyarakat.
“Soal siapa yang dipilih dan terpilih kan lain urusan,” imbuhnya.
Mengenai kriteria Sekda Lobar, politisi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa secara spesifik seorang Sekda harus mampu menjadi panglima bagi kepala OPD lainnya. “Terpenting adalah, seorang Sekda itu harus juga mampu jadi penghubung yang baik antara legislatif dan eksekutif,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Indra Jaya Usman. Ketua Bapemperda DPRD Lobar itu juga mendesak Bupati untuk membuka dan menyebut nama-nama calon Plt Sekda yang diusulkan. “Kenapa harus dirahasiakan? Calon Kapolri saja diumbar ke publik namanya,” kritiknya.
Sementara itu dari beberapa pejabat yang ada di Lobar, mencuat beberapa nama yang dianggap layak untuk menjadi seorang Sekda Lobar. Yakni Asisten 3 Setda Lobar H. Ilham, Kepala BPKAD Lobar H. Fauzan Husniadi, Kepala Bappeda Lobar H. Ahmad Saikhu, serta Kepala Bapenda Lobar Suparlan. Dari empat nama itu, yang paling santer disebut akan menggantikan posisi H. Baehaqi adalah H. Ilham. Memang, pejabat bersangkutan selama ini sering mewakili Bupati, Wakil Bupati, dan juga Sekda Lobar dalam beberapa kegiatan. Selain itu, komunikasi pria yang basicnya pendidik itu cukup bagus dengan kalangan dewan di Kabupaten Lobar.(win)