PRAYA – Penertiban lapak pedagang kaki lima (PKL) kuliner warga di samping Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM), Pemkab Loteng dianggap tebang pilih. Pasalnya, di samping lapak tersebut ada parkir liar yang jelas jelas menggunakan bahu jalan.
Ketua Asosiasi Kampung Kuliner Kelurahan Leneng, Abdul Hamid mempertanyakan kebijakan 100 hari kerja bupati-wakil bupati tentang penataan penertiban PKL dan parkiran yang dilakukan oleh Sat Pol PP yang terkesan tebang pilih. Mengingat hanya pedagang di kampung kuliner yang ditertibkan, namun tidak dengan parkiran yang persis berada di samping RSCM yang juga memakan hampir setengah bahu jalan.
Padahal, lanjut dia, parkiran RSCM yang sangat menggangu lalu lintas dan malah sempat beberapa kali terjadi kecelakaan akibat ketidakjelasan pengaturan parkiran pengunjung RSCM tersebut.
“Malah itu (parkiran) tidak tersentuh sama sekali oleh Pol PP. Sebenarnya ada apa dengan semua ini? Malah Pol PP terkesan sangat ambisi dan bersemangat sekali menertibkan pedagang yang berada di samping RSCM itu,” kesalnya.
Harusnya, lanjut dia, Pol PP juga melihat bagaimana pemerintah pusat maupun provinsi saat ini sedang menggaungkan untuk menumbuhkan UMKM di masa pandemi Covid-19 .
“Kalau memang akan melakukan penertiban maka juga harus dengan solusi dan menyediakan lokasi pindah yang layak untuk kami berjualan dan tidak mengganggu dan melanggar,” tutupnya.
Sementara Kasat Pol PP, L Akmal Afandi yang dikonfirmasi Radarmandalika.id yang dikonfirmasi melalui WA belum bisa memberikan jawaban karena masih sedang melakukan Musrembang via Zoom Meeting.
“Saya sedang zoom meeting Musrenbang, besok mungkin ya,” singkatnya. (tim)
