MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih lima lokasi pendirian sekolah rakyat, tersebar di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara dan Pulau Sumbawa.
Kepala Dinas Sosial NTB, Dr Ahsanul Khaliq mengatakan, lima lokasi tersebut sudah diajukan ke pemerintah pusat untuk dipilih sebagai tempat pertama pendirian Sekolah Rakyat ini.
“Kita sedang menunggu, rencananya kita koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk melakukan pemeriksaan di salah satu lokasi yang ada di Lombok Timur,” kata Khalik di Mataram, kemarin.
Lokasi pendirian sekolah rakyat di Lombok Timur dengan memanfaatkan pusat layanan sosial Bina Karya Madani yang sudah memiliki bangunan dan sarana pendukung lainnya.
“Tinggal dilakukan rehab sedikit oleh Kementerian PUPR, sambil sarana yang lain jalan untuk disiapkan,” lanjutnya.
Dia juga menjelaskan gubernur nantinya akan menunjuk pelaksana tugas kepala sekolah, untuk melengkapi kebutuhan sekolah rakyat tersebut seperti tenaga pendidik dan lainnya.
Sekolah Rakyat ini nantinya akan menerapkan sistem boarding school, dimana siswanya bukan hanya mendapatkan pendidikan formal sesuai dengan kurikulum namun juga mendapatkan pendidikan nasionalis, kepemimpinan, keterampilan dan ketakwaan.
Aka sapaannya menjelaskan sekolah ini gratis dikhususkan bagi masyarakat miskin yang terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), namun bila tidak terdata pemerintah akan tetap memberikan kesempatan kepada mereka untuk sekolah.
Semua pembiayaan sekolah ini ditanggung pemerintah, Sekolah Rakyat ini akan dibuka untuk semua jenjang mulai dari SD, SMP dan SMA, untuk tahap awal ini dibuka untuk kelas satu saja.
“Untuk kapasitas tergantung seberapa banyak nanti masyarakat yang mau mendaftarkan diri, presiden berharap satu sekolah bisa untuk ribuan siswa,” kata Doktor Aka.
Selain Pemerintah Provinsi NTB, Kementerian Sosial juga akan mendirikan satu Sekolah Rakyat di NTB yang berlokasi di Sentra Paramita Lombok Barat, saat ini tengah dilakukan rehabilitasi gedung agar bisa digunakan sebagai sekolah untuk masyarakat miskin nantinya.(jho)