LOBAR—Kantor pusat PT Air Minum Giri Menang di Mataram dilockdown selama tiga hari ke depan. Menyusul beberapa pegawainya terpapar Covid-19. Bahkan demi menghentikan penyebaran virus corona, pihak PT Air Minum Giri Menang merapid antigen seluruh karyawannya yang ada di kantor pusat, kemarin. “Pertama kami lakukan swab antigen massal ke seluruh pegawai dan keluarganya yang terkonformasi positif untuk mengetahui sejauh mana penyebaran ini,” ungkap Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum Giri Menang, HL Ahmad Zaini pada jumpa persnya, kemarin.
Menurutnya, seluruh karyawan yang berjumlah 200 orang di kantor pusat juga menjalani rapid test antigen. Selain itu dilakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan dan bagian kantor pusat yang berada di Mataram. Sehingga selama tiga hari terhitung 1-3 Februari, segala aktifitas dan pelayanan dihentikan sementara di kantor tersebut. Namun pelanggan masih bisa melakukan pembayaran air melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ritel modern, dan kantor pos. Sedangkan untuk pengaduan layanan dapat menggunakan media sosial, dan aplikasi Pepadu yang sudah tersedia. “Kawan kawan (pegawai) di lapangan tetap bekerja. Cuma tidak ke kantor, dia bekerja dari rumah,” jelasnya.
Sementara untuk kantor di Gerung dan Gunungsari tetap melakukan pelayanan. Termasuk para pengawai lapangan yang setiap bulan melakukan pengecekan meteran pelanggan. “Tetap berlangsung cuma pegawai itu tidak mempunyai kewajiban melaporkan ke kantor, bisa melalui online,” sambungnya.
Diakuinya, jumlah pegawai yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 sebanyak 15 orang dari 17 orang di satu ruangan. Sedangan dua orang terkonfrimasi negatif covid. Namun pihaknya tetap melakukan rapid tes antigen bagi 200 pegawai yang ada di kantor pusat. Karena riwayat terpaparnya dari salah satu keluarga pegawai. “Klaster keluarga karena dia tidak menyadari pembawa, beraktifitas bareng sama temannya. Tapi begitu kita tahu keluarganya positif dan dia positif, saya minta diswab satu ruangan itu,” bebernya.
Ia sengaja menyampaikan hal ini agar tak ada informasi yang simpang siur di luar maupun media sosial. Keputusan lockdown ini juga diambil setelah melalui rapat direksi dengan berbagai pertimbangan. “Kondisi 15 pegawai itu semuanya tanpa bergejala, jadi isolasi mandiri secara teori selama 10 hari kedepan,” pungkasnya.(win)