PRAYA – PDAM Tirta Ardhia Rinjani Lombok Tengah (Loteng) menggelar Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) di Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara (BKU), Sabtu (8/1).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat. Hal ini karena desa setempat juga merupakan salah satu desa yang menjadi sumber mata air dari PDAM Loteng.
Kegiatan PKM ini merupakan kali ketiga setelah Desa Lantan dan Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara.
Kepala Desa Aik Bukak, Hamdan menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan PKM ini. Karena baru kali ini dilakukan kegiatan silaturahmi oleh PDAM Loteng.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bagus dan tumben kita dikunjungi langsung oleh Dirut PDAM selama PDAM berdiri. Kegiatan seperti ini harus rutin dilakukan supaya terjalin komunikasi yang baik,” jelasnya.
Ia menegaskan, pihaknya menginginkan kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan oleh manajemen PDAM walaupun tidak formal, dan tentu sebagai masyarakat sumber air, pihaknya berharap ada kontribusi dari PDAM Loteng semata-mata untuk masyarakat Aik Bukak.
“Jangan sampai kami justru masyarakat sumber mata air tidak bisa menikmati air bersih,” tegasnya.
“Desa Aik Bukak merupakan sumber air khusus untuk pelayanan air bersih di Kecamatan Praya melalui sumber mata air Aik Bone yang dibangun sejak tahun 1976,” imbuhnya.
Sementara, Direktur Teknik PDAM Loteng, Lalu Kemi menjelaskan, untuk pengembangan mata air Aik Bone saat ini belum ada upaya pengembangan, namun lebih kepada optimalisasi sumber yang ada.
“Dengan kemampuan produksi 70 liter/detik di musim hujan dan ada penurunan sampai 40 persen di musim kemarau. Pada saat kemarau ini menjadi fokus kita bagaimana caranya supaya di musim kemarau bisa tetap stabil di angka 70 liter/detik,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Dirut PDAM Loteng, Bambang Supratomo berkomitmen untuk terbuka dalam mengelola PDAM Loteng.
“Kegiatan PKM ini merupakan upaya dari PDAM agar lebih terbuka dan lebih dekat dengan masyarakat. Khususnya semeton tiang di masyarakat sumber air, lebih khusus lagi di Desa Aik Bukak. Kontribusi yang diharapkan oleh Pak Kades dari PDAM Lombok Tengah untuk pendampingan dan bimbingan secara teknis PAMdes dan kami juga berkomitmen untuk memberikan dukungan terkait program penghijauan. Karna ini juga untuk kepentingan bersama, menjaga hutan kita dan menjaga keberlangsungan sumber air kita di masa depan,” tegasnya.
Terkait isu pembayaran air yang membengkak oleh masyarakat, Bambang meminta agar masyarakat bisa langsung menyampaikan komplainnya melalui Call Center atau WA Center.
“Kalau ada masalah teknis, kebocoran/macet ataupun masalah komplain tagihan langsung saja hubungi Call Center, WA Center kami atau bisa juga melalui Medsos PDAM Loteng. Maka sesuai SOP petugas kami akan merespons 2×24 untuk menindak lanjuti,” ujarnya.
“Atau jika ada waktu datang langsung ke kantor UPT atau kantor Pusat PDAM Lombok Tengah secara langsung. Sehingga kita bisa bukakan langsung datanya, letak kesalahannya dimana dan solusinya bagaimana,” tutupnya. (jay/tim/rls)