ARIF/RADARMANDALIKA.ID Nurhandayani Eka Dewi

MATARAM – Pandemi covid-19 belum ada tanda-tanda akan berakhir, kini virus ini hadir dengan varian baru yang lebih mematikan. Virus corona B.1.617.2 atau yang lebih dikenal dengan Varian Delta kini sudah masuk di Indonesia dan telah menyebar di beberapa wilayah di pulau Jawa.

Asisten Administrasi dan Umum Setda NTB, Nurhandayani Eka Dewi menjelaskan bahwa ada skenario dari hilir ke hulu yang sudah di buat kalau nanti akan terjadi lonjakan dengan penambahan tempat tidur di rumah sakit.
Dikatakan Eka darihilir penambahan tempat tidur itu dilakukan di rumah sakit yang menangani covid-19 dan juga rumah sakit darurat. Dalam rangka antisipasi ini juga dilakukan penambahan pada ruangan ICU yang akan dilakkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan yang dilakukan di rumah sakit provinsi dan beberapa rumah sakit yang dilihat untuk memungkinkan untuk di tambah rungan ICU. Sedangkan di hulu akan tetap melakukan treacing contak dan testing yang akan tetap dinaikkan.
“Kita sudah mempersiapkan skenario untuk langkah antisipasi yaitu dari hilir ke hulu. Dari hilir yaitu penambahan tempat tidur dan rungan ICU, karena kita kekurangan runagn ICU sedangkan di hulu kita tetap dengan melakukan tracing contak dan testing yang dinaikkan,” ungkapnya saat ditemui wartawan Radarmandalika.Id di ruang kerjanya, Senin (21/6).

Saat ditanya terkait penambahan fasilitas rumah sakit, asisten tiga yang sempat mejabat Kepala Dinas Kesehatan NTB ini menjelaskan bahwa masing-masih rumah sakit memiliki kemampuan. Masing-masing rumah sakit membuat skenario sesuai dengan kemampuannya seperti rumah sakita harapan keluarga yang sekarang punya 24 dan dalam skenarionya maksimal bisa menyediakan 50 ruang, saat ini NTB hanya memiliki 700 tempat tidur dan ICU.
dr. Eka Dewi juga mengatakan bahwa di Nusa Tenggara Barat relatif stapil data positifnya. dr. Eka Dewi berkeinginan semoga data yang ada sekarang tidak ada yang kelewatan tidak terperiksa itu yang di takutkan yaitu orang-orang yang yang positif tapi tidak terperikasa. Hal ini di takutkan karena adanya varian baru yang memiliki resiko penularan tiga sekali lipat dari varian yang lama yaitu satu jadi tiga dan menjadi sembilan, numun pada varian baru ini yaitu satu jadi lima dan akan menjadi dua puluh lima dalam tempo yang sama.
Saat ini pemrov NTB membuat juknis yang lebih detail terkait dengan Work From Home yang di kembalikan ke masing-masing pemerintah daerah, tetapi sebetulnya sejak dari awal dinas yang ada di pemerintah NTB tidak ada yang ful. Hal dilakukan karena telah diberikan ruang kepada yang sakit dan usia di atas 50 tahun untuk tidak masuk. Pulau Jawa saat ini menjadi epicentrum varian baru covid-19 ini sebagai langkah antisipasi juga sampai saat ini hampir tidak ada kunjungan kerja ke pulau jawa yang dilakukan oleh permerintah NTB yang kecuali yang betul-betul penting itu sangat terpaksa jalan.(rif)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 203

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *