PRAYA – Sungguh miris kondisi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah. 77 tahun Republik Indonesia merdeka, sampai dengan saat ini belum memiliki armada atau truk tangki air. Sementara saat ini, sedang gencar dilakukan distribusi air bersih bagi wilayah terdampak krisis air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lombok Tengah, Ridwan Ma’ruf mengimbau warga untuk hemat menggunakan air. Catatanya, ada 84 desa status kekeringan parah dari 8 kecamatan. di antaranya, Kecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, Praya Timur, Janapria, Praya Tengah, Praya dan Jonggat. Sementara untuk Kecamatan Batukliang Utara, Batukliang, Pringgarata dan Kopang masih dalam kondisi aman.
“Perbulan Mei 2022 ini, sekitar 40 tangki sudah kami distribusikan, dimana dalam satu tanki berisi 50.000 liter, dan persediaan kita masih 190 tanki,” bebernya.
Dijelaskan Ridwan, sistem pendistribusian air bersih ini yakni bilamana adanya permintaan dari Desa atau wilayah tertentu di Loteng maka, lansung dilakukan pediatribusian.
“Kita sementara ini belum ada kolaborasi dengan dinas lain, namun saat emergensi maka kami akan mengkolaborasi kebutuhan air dan armada milik Bank NTB Syari’ah NTB Lombok Tengah dan PDAM Lombok Tengah. Kami BPBD Lombok Tengah tidak ada mobil tanki air. Kami berharap di APBD murni 2023 kita diberikan mobil,” harapnya.
Dijelaskannya potensi bencana saat kekeringan sangat sering terjadi. Termasuk kebakaran. Selain itu, yang paling tinggi potensi kebakarannya yakni open tembakau.
“Tingkat kebakaran di beberapa bulan belakangan ini tinggi,” katanya.(tim)