BUYUNG/RADAR MANDALIKA PENTAS: Salah satu band rock tengah mengisi acara gerakkan social, Minggu kemarin.

Berlangsung Dua Hari, Hasil Penjualan Bakal Didonasikan

Beragam cara dilakukan sekelompok pemuda di Kabupaten Lombok Tengah. Khususnya mereka yang peduli social. Radar Mandalika pun menyempatkan diri bergabung.

BUYUNG-LOTENG

PEMUDA yang tergabung dalam Komunitas Mantang collective, berhasil mengadakan aksi pentas seni seperti, live musik, mural, game, doorprize, dan penggalangan dana bagi penderita disabilitas. Acara yang bertemakan sound of society ini berhasil menyedot  kembali spirit pergerakan pemuda dibidang seni dan sosial, saat setelah para pemuda berpuasa akan pentas kesenian selama delapan bulan lamanya, dampak covid-19.

Komunitas ini sendiri, diikuti oleh 50 anggota yang masih bersemangat dalam berkecimpung di dunia seni lukis, gambar, dan gerakan sosial. Sebelumnya anggota komunitas tersebut juga sering ikut mengawal beberapa kegiatan serupa, namun karena telah cukup lama menjadi followers agenda lain, akhirnya para pemuda ini bersepakat untuk membentuk komunitasnya sendiri.

 “Ini event perdana sekaligus menjadi momentum launching untuk komunitas yang seluruh anggotanya ini berasal dari pemuda Desa Mantang asli,” tegas Ketua Mantang collective, Lalu Yogi.

Dirinya mengatakan, acara yang berlangsung di Bale Sasak Resto, Desa Mantang, Kecamatan Batukliang tersebut berlangsung selama dua hari. Beberapa rangkaian acara juga memperhatikan protokol covid-19. Sebelumnya, beberapa rekan komunitas ini memang mendapat izin dari pihak kepolisian untuk menggunakan ruang terbuka, agar massa nantinya lebih leluasa untuk mengikuti setiap sesi acara. Namun, panitia sendiri lebih mempertimbangkan terkait jumlah massa yang nantinya akan membeludak jika ditempatkan di ruang terbuka seperti lapangan.

 “Kita cukup pakai lokasi yang agak tertutup guna mencegah membeludaknya penonton, karena protokol kesehatan di kegiatan ini betul-batul harus diperhatikan,” tegasnya.

Dia melanjutkan, pihaknya membuat stiker, kaos, dan lukisan untuk dijual dan nantinya hasil penjualan tersebut akan didonasikan kepada saudara difabel yang berada di Desa Mantang.

Menurutnya, untuk sosial namun disamping itu pihaknya juga berharap dengan dilaksanakan acara tersebut para pemuda sekitar wilayah dapat bersatu, sehingga apa yang menjadi nawacita dalam peran dan fungsi sebagai pemuda dapat terejawantahkan sebagaimana mustinya.

Kegiatan ini juga diniatkan agar pemuda diingatkan sekaligus digiring agar sadar akan pentingnya berkehidupan sehat dengan menjauhi narkoba. “Kita bentuk perkumpulan ini agar para pemuda ikut berkegiatan positif, jadi nga pergi keluyuran terus kerjaannya,” ujarnya.

Terkait anggaran kegiatan ini, murni dari urunan dari panitia dan sponsor dari beberapa pengusaha di Desa Mantang. Sejak hari pertama jumlah donasi yang terkumpul sampai saat ini dirinya mengaku belum mengetahui rinciannya, yang jelas pendistribusi donasi nantinya akan langsung diserahkan kepada masyarakat difabel yang berada di wilayah Desa Mantang.

Alasan membidik kaum difabel menurutnya sangat tepat, karena disaat terjadi musibah beruntun seperti gempa bumi yang terjadi beberapa tahun terakhir hingga sekarang adanya pandemi. Maka dari itu, para pemuda berpikir bahwa kaum difabel adalah pihak yang dinilai sangat terdampak akibat musibah saat ini. Bisa dibayangkan dengan kondisi yang tidak sempurna mereka dituntut untuk bertahan dalam masa bencana beruntun saat ini.

 “Semoga sedikit yang kami perbuat saat ini dapat memberikan dampak postif bagi sosial berkehidupan masyarakat,” tutupnya. (*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 119

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *