IST/RADAR MANDALIKA BAKAL DITUNJUK: Nutana Hotel di Jalan Airlangga, Kota Matataram yang akan dijadikan sebagai rumah sakit darurat oleh Pemkot Mataram.

MATARAM – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram berencana menyiapkan rumah sakit darurat untuk menangani pasien terjangkit Coronavirus Disease atau Covid-19. Langkah itu diambil menyusul karena jumlah pasien postif Covid-19 di ibu kota Provinsi NTB mengalami lonjakan. Penambahan angka kasus baru terjadi hampir setiap hari.

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram mencatat, hingga tanggal 26 Januari 2021 pukul 12.00 wita, total pasien terpapat Covid-19 mencapai 1.701 kasus. Terdiri dari jumlah pasien yang sembuh sebanyak 1.355 orang, pasien yang masih isolasi di rumah sakit maupun isolasi mandiri ada 243 orang, sedangkan pasien meninggal dunia ada 103 orang.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, H Ahyar Abduh mengakui angka penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Mataram terus menunjukkan peningkatan. Karena itu perlu disiapkan rumah sakit darurat untuk menangani pasien. “Kita tidak tahu persis kapan pandemi covid ini akan berakhir. Faktanya justru sekarang terus ada peningkatan-peningkatan,” kata dia, belum lama ini.

Terkait fenomena melonjaknya angka kasus positif Covid-19 di Kota Mataram akhir-akhir ini. Ahyar megaku belum mendapat laporan secara khusus dan belum melakukan evaluasi secara mendalam. Namun begitu, penyumbang angka penambahan kasus disinyalir terjadi pada klaster perkantoran.

“Hampir tambahan-tambahan ini adalah klaster perkantoran. Dan, bisa indikasinya adalah mereka yang melakukan perjalanan. Karena di masyarakat sendiri belum kita lihat kasus-kasus yang meningkat,” cetus dia.

Kendati demikian, warga masyarakat diminta harus tetap waspada terhadap penyebaran pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai sekarang. Jagan sekali-kali meremehkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Masyarakat dituntut untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Kita juga tetap mempersiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk masalah penanganan Covid-19. Termsasuk yang tadi (rumah sakit darurat),” ungkap Ahyar.

Terkait pasien yang saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah. Apakah selanjutnya akan dipindahkan ke rumah sakit darurat? Wali Kota Mataram dua priode itu belum bisa memastikan hal tersebut. “Kita kan masih memberikan pilihan kepada masyarakat yang masih isolasi mandiri, silakan. Yang mau diisolasi kita siapkan fasilitasnya,” terang dia.

Ahyar menegaskan, tim gugus tugas akan tetap memberikan pelayanan yang sama baik terhadap pasien yang menjalani isolasi mandiri maupun pasien yang ditangani di rumah sakit. “Artinya, walaupun isolasi mandiri itu tetap kita lakukan pengawasan dan melakukan perawatan,” jelas dia.

“Yang jelas kita siapkan penunjang (fasilitas kesehatan). Yang mau isolasi atau memanfaatkan penggunaan fasilitas kesehatan Pemerintah Kota Mataram,” terang wali kota yang masa jabatannya akan berakhir pada 17 Febuari 2021.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, dr. H Lalu Herman Mahaputra mengutarakan, dua rumah sakit darurat yang akan dijadikan sebagai lokasi penanganan pasien terpapar Covid-19. Adalah Hotel Nutana di Jalan Airlangga, dan Fizz Hotel di Jalan Majapahit yang lokasinya di depan Universitas Mataram (Unram). (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 311

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *