ISTIMEWA/RADAR MANDALIKA MASTERPLAN: Inilah grand desaign masterplan wisata Desa Lajut, Kecamatan Praya Tengah.

PRAYA – Pemerintah Desa (Pemdes) Lajut, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah sudah membuat grand design destinasi “Berugak Wisata deSa (BWS)” Lajut. Sementara, untuk pembangunan fisik dari masterplan wisata tersebut membutuhkan dana dengan estimasi anggaran hingga Rp 8 miliar.

 

Kepala Desa (Kades) Lajut, Suryaningrat mengungkapkan, lokasi pembangunan fisik masterplan destinasi wisata tersebut terletak di wilayah Dusun Selebung. Yang merupakan pintu masuk bendungan Batujai. Dalam grand desain destinasi tersebut, beberapa item akan dibangun nantinya.

 

Diantaranya kolam renang dewasa dan anak, fasilitas bermain anak-anak, kantin atau kuliner, lesehan, selfi spot, gazebo, lumbung spot, area kemah, wahana roller coaster, bebek dayung, sampan dayung, agro holtikultura, taman bunga, dan lain-lain. “Ada juga kolam pemancingan,” tambah Suryaningrat pada Radar Mandalika, belum lama ini.

 

Dijelaskan, pembangunan masterplan destinasi wisata tersebut lokasinya tidak jauh dari savana bendungan Batujai yang saat ini ramai dikunjungi wisatawan. Artinya, pihaknya ingin mengintegrasikan rencana masterplan destinasi tersebut dengan savana bendungan Batujai. Mengingat jarak antara rencana pembangunan destinasi dengan savana itu sekitar 250 meter.

 

“Target kita memang dengan adanya destinasi wisata terpusat ini kita ingin wisatawan yang nantinya masuk ke bendungan Batujai, bisa singgah di tempat wisata kami,” terang Suryaningrat.

 

Untuk merealisasikan pembangunan fisik dari masterplan wisata tersebut. Kata dia, pihaknya sangat berharap sinergitas dan bantuan dari pemerintah daerah (Pemda) melalui instansi terkait dalam rangka percepatan pembangunan masterplan destinasi wisata tersebut. Begitu juga bantuan dari BWS sangat diharapakan.

 

“Kita harapkan kepada instansi-instansi terkait yang kaitannya dengan pariwisata untuk mendukung kami. Baik itu dukungan pemikiran dan keuangan (anggaran),” kata Suryaningrat.

 

Karena, dengan terealisasinya pembangunan fisik destinasi wisata tersebut diyakini tentu berdampak positif terhdap pembangunan dan kemajuan desa setempat, dan wilayah Loteng pada umumnya. Serta mampu mendongkrak prekonomian warga dengan terwujudnya destinasi tersebut.

 

“Memang sangat berdampak pada ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(zak)

 

 

 

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 634

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *