LOTIM – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ditemukan tak bernyawa. Korban bernama Dui Sentane Laksebanah Putra, 19 tahun asal Selengaran, Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah (Loteng). Saat ditemukan oleh temannya yang hendak salat subuh, korban sudah meninggal dalam posisi duduk terlungkup di atas ranjang. Kejadiannya di rumah warga yang menjadi Posko Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) korban di Dusun Dasan Tumbu Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga Lombok Timur (Lotim), sekitar pukul 05.00 Wita, kemarin.
Kepada Polisi, Gafar Hidayat, 20 tahun, saksi asal Dusun Besisora Desa Beru Kecamatan Jereweh Sumbawa Barat menuturkan, usai mengikuti upacara bendera HUT RI di Kantor Camat Suralaga (17/8) lalu, dia diajak korban pulang ke rumahnya di Desa Bilelando.
Sekitar pukul 13.00 Wita, korban membeli dan mengkonsumsi minuman Kratingdaeng. Karena pukul 15.00 Wita korban akan ikut pertandingan olahraga futsal. Usai bermain dan pulang ke rumahnya dalam kondisi kelelahan, korban sebelum tidur minta dibangunkan di sore hari karena harus kembali ke Posko KKP di Desa Tumbuh Mulia.
Sore itu setelah selesai makan, korban dan saksi berangkat ke Lotim, dan tiba di Posko KKP sekitar pukul 19.00 Wita. Sembari beristirahat di Posko KKP, korban ngobrol bersama teman-temannya, sedangkan Gafar sekitar pukul 22.30 Wita pergi ke Anjani hingga pukul 22.30 Wita. Sepulang dari Anjani, Gafar masih menemukan korban duduk di ranjang depan posko, sambil bermain handphone. Sedangkan Gafar sendiri langsung masuk rumah dan tidur.
Pagi subuh sekutar pukul 05.00 Wita, Gafar yang hendak salat subuh keluar rumah dan mendapati korban masih duduk di atas ranjang dalam posisi terlungkup. Korban pun dibangunkan, namun tidak kunjung bangun. Lantas saksi memanggil teman-teman lainnya, termasuk Azma Watun Najah untuk membantunya. Begitu Azma memeriksa denyut nadi di tangan dan leher korban, didapatinya sudah tidak ada berdetak. Karena khawatir, para mahasiswa ini meminta tolong warga sekitar, dan menghubungi Polsek Suralaga.
Tim Inafis Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Lotim mendatangi TKP untuk melakukan identifikasi dan olah TKP. Dari hasil identifikasi dan olah TKP melibatkan tim medis Puskesmas Kerongkong, di bagian leher dan wajah serta kuku korban telah membiru. Dari mulut korban, juga keluar cairan bening bercampur darah dalam kondisi lidah korban tergigit oleh korban.
Sedangkan tanda-tanda luka akibat kekerasan pada bagian luar tubuh korban tidak ada ditemukan. Demikian juga dibagian dubur dan dubul tidak mengeluarkan cairan. Pada bagian lain seperti telinga, dalam kondisi normal.
“Perkiraan, korban meninggal sudah enam jam,” kata Kapolsek Suralaga, IPDA Bambang Supriyanto.
Untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban, keluarga korban disarankan melakukan pemeriksaan menyeluruh melalui proses outopsi. Akan tetapi, pihak keluarga menerima peristiwa itu sebagai musibah.
“Jenazah korban sudah diserahterimakan untuk dimakamkan pihak keluarga korban,” pungkasnya. (fa’i/r3)