DOK/RADAR MANDALIKA SEHAT: Tampak sapi berada di dalam kandang milik peternak di salah satu desa wilayah utara Loteng, belum lama ini.

PRAYA – Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi berdampak pada ketersediaan stok hewan ternak untuk kebutuhan kurban di Lombok Tengah (Loteng). Kuota 4 ribu ekor sapi dari Pulau Sumbawa untuk dikirim ke Loteng untuk kebutuhan lebaran Idul Qurban tahun 2022 batal dikirim akibat adanya pembatasan mobilitas hewan ternak sapi untuk antisipasi penyebaran PMK.

 

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Loteng, Taufikurrahman Pua Note mengungkapkan, ketersediaan stok sapi untuk kebutuhan kurban saat Idul Adha tahun ini masih lumayan tersedia di Gumi Tatas Tuhu Trasna. “Kebutuhan kita kan kalau tahun kemarin (tahun 2021, Red) sekitar 2.400 ekor,” katanya pada Radar Mandalika, belum lama ini.

 

Tapi Arman mengemukakan, dari pantauan pihaknya saat ini stok sapi di Loteng untuk kebutuhan kurban jumlahnya belum terlalu banyak. Masih ada sekitar 1.500 ekor. Untuk menutupi kekurangan itu, rencananya sapi untuk kebutuhan kurban saat Idul Adha akan disuplai dari Sumbawa.

 

“Tapi karena Kabupaten Lombok Timur tidak mengizinkan ternak melewati wilayahnya untuk masuk maupun keluar, jadi kita tidak bisa mendatangkan sapi dari Pulau Sumbawa. Kita dapat alokasi (jatah, Red) 4 ribu ekor dari Sumbawa. Tapi tidak bisa,” ungkapnya.

 

Disinggung skenario Pemda Loteng melalui Dispertan untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban nanti. Arman menjelaskan, ketersediaan ternak sapi yang mencapai 1.500 ekor di Loteng sebenarnya cukup memenuhi untuk kebutuhan hewan kurban. “Kita ini masih cukup sebenarnya,” cetusnya.

 

Kalau tidak ada wabah virus PMK pada hewan ternak. Sebenarnya, kata dia, ketersediaan hewan kurban di Loteng sangat banyak. Paling banyak adalah sapi eksotik. “Sekarang sapi-sapinya itu sedang sakit. Tapi sapi-sapi yang sakit sedang dalam proses penyembuhan,” ujar Arman.

 

Dia mengakui bahwa sapi eksotik paling rentan terkena PMK. Dibandingkan dengan sapi lokal. “Sapi eksotik itu paling ndak tahan. Sangat rentan terhadap serangan PMK dan proses penyembuhannya lama. Kalau diobati harus diulang empat sampai lima kali,” jelas Arman.

 

Dikatakan, ternak sapi maupun kerbau dari Loteng banyak dikirim ke luar daerah. Seperti dikirim ke Kalimantan dan Sulawesi Selatan. “Sekarang karena zona merah jadi sapi-sapi itu tidak bisa keluar (dikirim ke luar daerah), cuma bisa dipotong di wilayah kita sendiri,” tambah Arman.

 

Kembali soal hewan kurban saat Idul Adha di tengah merebaknya wabah PMK seperti sekarang ini. Kata Arman, sudah ada aturan dari Kementerian Pertanian, bahwa penjualan sapi untuk kebutuhan kurban harus diperiksa oleh petugas medis dari kabupaten. “Nanti dokter hewan yang ditunjuk akan menerbitkan surat keterangan kesehatan hewan. Bahwa hewan itu layak dan memang bisa dipotong,” terangnya.

 

Berkaitan dengan itu, Dispertan Loteng menganjurkan agar proses pembelian hewan ternak untuk kebutuhan kurban dilakukan H-7 jelang Idul Adha. “Tapi sudah banyak juga para penjual ternak ini menghubungi kami. Tetap kita terbitkan surat tapi dalam jangka waktu tujuh hari,” jelas Arman.

 

Dia menerangkan, penjualan ternak harus disertai atau dilampiri dengan surat keterangan kesehatan hewan dari dokter hewan yang ditunjuk pemerintah. “Untuk pembelian tidak kami batasi,” jelas Arman.

 

Katanya, untuk sementara ini pihaknya tetap menutup pasar hewan. Karena di tengah kasus PMK sangat tinggi di Pulau Lombok dan di Gumi Tatas Tuhu Trasna khusunya. Kalau penyebaran virus PMK pada hewan ternak ini sudah melandai maka pasar hewan bisa dibuka kembali nantinya.

 

“Penjualan tetap kita fasilitasi dengan pembentukan kios-kios. Jadi, kita berharap penjualan tidak dalam kerumunan/kawanan yang banyak. Misalnya kambing maksimal 50 ekor,” katanya.

 

“Kami sudah memberikan rekomendasi kepada beberapa pedangan ternak kambing maupun pedagang ternak sapi maksimal 20 ekor dalam satu kandang pengumpul,” tambahnya menutup. (zak)

 

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 455

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *